Minggu, Desember 26, 2010

Riyadh Ramadhan

Perkenalkan nama saya Riyadh Ramadhan, saya kelas tiga SMA AL HIKMAH di Surabaya. Saat ini saya mempunyai bisnis Cafe gorengan pertama di Indonesia yang saya namakan Go CRUNZ. Bertempat di Royal Plaza Surabaya lantai tiga blok N2 nomor 48. Bisnis ini sudah saya jalankan sejak dua tahun yang lalu. Dan omset saat ini mencapai lebih dari 1 juta rupiah per hari. Dan jika weekend atau hari libur nasional bisa menembus 3 juta rupiah per hari. Bisnis Go CRUNZ ini baru saya waralabakan kemitraan sejak pertengahan Oktober 2010, dan sudah ada yang bergabung menjadi mitra saya sebanyak 5 orang serta yang inden lebih dari 10 orang. Terima kasih atas penghargaan ISMBEA 2010 yang diberikan kepada saya. Salam Go CRUNZ - Tambah Siip ae Rek!
Itu kalimat yang disampaikan seorang anak  muda yang saya temui di acara Gala Dinner ISMBEA (The Indonesia Small & Medium Business Entrepreneur Award) 2010, sebuah penghargaan yang diberikan bagi para penggiat kewirausahaan di Indonesia, yang digelar oleh Majalah Wirausaha dan Keuangan. Anak muda ini merupakan salah satu dari para enterpreneur muda yang mendapatkan penghargaan tersebut.

Senin, Desember 06, 2010

Aris Djunaedi

Pekan ini saya membuat janji bertemu dengan seorang sahabat di Taman Ismail Marzuki dalam acara Festival Budaya Anak 2010. Dia adalah Betty Suryaningsih atau sering dipanggil Ibet, seorang relawan dalam pengembangan pendidikan anak-anak yang beberapa tahun terakhir mendedikasikan waktu luangnya untuk membangun komunitas IPPA (Ikatan Peduli Pendidikan Anak) Rawamalang dan mengisi aktifitas bersama anak-anak di Rawamalang, Cilincing Jakarta Utara.
Di sela-sela pertemuan dengan sahabat tersebut saya bisa ngobrol panjang lebar dengan seorang anak muda yang sedang berusaha mengejar mimpinya. Dia adalah Aris Djunaedi, yang menceritakan berbagai aktifitasnya dalam blog ‘CATATAN SANG PEMIMPI...., mencatat sebuah impian masa depan’. Sebuah blog yang membuat saya penasaran.
Aris Djunaedi dengan perjuangan yang cukup berat akhirnya berhasil menyelesaikan SMK-nya dalam jurusan tehnologi informatika. Prestasinya cukup bagus baik dalam kegiatan akademik maupun ekstra kurikuler. Beberapa kali mengikuti berbagai perlombaan di tingkat kotamadya.
Jika banyak anak muda bisa menggapai prestasi karena didukung oleh lingkungan yang baik dan mapan, maka Aris Djunaedi atau biasa dipanggil Djuned dibesarkan di lingkungan yang sangat tidak cocok sebagai tempat untuk berkembang dan tumbuhnya seorang anak, dia tinggal di kawasan yang terkenal sebagai lokalisasi Rawamalang.

Selasa, November 30, 2010

WURYANANO

Mimpi adalah harapan dan doa. Dalam perjalanan memahami bagaimana agar mimpi bisa menjadi kenyataan, saya menemukan sebuah buku yang sangat luar biasa.
Setelah sekian lama berproses dalam meyakini mimpi dan kemudian banyak kejadian-kejadian yang muncul terkait dengan realisasi mimpi yang pernah saya bayangkan, sering saya merasa seolah-olah mengerti tentang mengapa dan bagaimana itu bisa terjadi. Namun tetap saja ketika saya hendak menjabarkan dalam kata-kata semuanya menjadi kelu dan tidak ada satupun penjelasan yang bisa saya keluarkan.
Bahkan setelah dalam 5 tahun terakhir bersama kawan-kawan membentuk forum diskusi untuk memahami dan membangun potensi diri, tetap saja jawaban tersebut tidak bisa saya keluarkan. Dan buku yang luar biasa tersebut adalah berjudul, “Mengapa Doa Saya Selalu Dikabulkan”.
Pada Bab I buku itu dimulai dengan kalimat, “Sebenarnya sudah sangat jelas dan tegas bahwa semua orang di muka bumi ini mempunyai keharusan dan kewajiban untuk sukses. Semua orang harus dan wajib sukses!”. Kalimat yang akan membuat kita menjadi penasaran, kita memang ingin sukses tapi bagaimana caranya dan seberapa pentingkah peranan doa....

Senin, November 22, 2010

Arif Budhi Suyanto (SPISy, produk)

Perusahaan tempat saya bekerja yang saat ini memperkerjakan tidak kurang dari 300 karyawan (kedepan akan terus bertambah),  membuat departemen HR selalu terlihat kerepotan dalam menangani dan mengontrol hak serta kewajiban karyawan tersebut. Jumlah karyawan yang belum terlalu banyak dibanding perusahaan yang mempekerjakan ribuan karyawan, namun sudah mulai sulit jika ditangani dengan cara yang sederhana dan manual. 
Beberapa tahun terakhir, bersama para penanggung jawab HR kami mencoba mencari solusi. Salah satunya dengan menemukan aplikasi yang kiranya cocok untuk memudahkan pekerjaan mereka. Dalam pencarian tersebut, saya menemukan sebuah aplikasi yang bisa digunakan untuk mengelola karyawan dan ternyata buatan Indonesia. Cukup lama saya mencoba mencari tahu dari beberapa software developer tentang produk ini. Dan tanpa saya sangka, ternyata produk ini adalah produk yang dimiliki oleh para senior saya ketika kuliah, dan bahkan dibangun oleh teman-teman yang sangat saya kenal baik pada masa awal-awal kuliah.
Untuk lebih mengetahui bagaimana harapan para pembuat software ini dan saya yakin mereka mempunyai mimpi-mimpi ke depan terkait dengan produk ini, akhir pekan lalu di sebuah coffe shop hotel di kawasan Bekasi saya sempat ngobrol dengan Arif Budhi Suyanto, senior saya yang juga salah seorangn pemilik dari perusahaan yang membuat dan memasarkan produk ini.

Senin, November 15, 2010

DWI (relawan 1001buku)

Akhir pekan kemarin saya membuat janji dengan Indra dan Dwi, nama yang sudah saya kenal cukup lama. Saya masih ingat ketika dulu Dwi dkk akan berangkat ke Aceh untuk menjadi relawan pasca bencana tsunami 2004, saya mencoba mengumpulkan buku-buku bacaan dan alat tulis gambar. Yang paling tidak saya lupa waktu itu adalah sempat ‘memborong’ boneka tangan (boneka yang bisa kita mainkan dengan memasukkan tangan kita ke dalamnya) di sebuah supermarket untuk di bawa dan digunakan di Aceh.
Mereka adalah komunitas 1001 buku. Banyak nama di komunitas ini dan masing-masing mempunyai kontribusi sesuai tugasnya. Pada masa-masa itu saya mengikuti milis mereka dan dengan keterbatasan waktu kadangkala saya bergabung dengan aktifitas mereka, disitu saya melihat semangat juang yang sangat luar biasa. Indra dan Dwi ini adalah sebagian dari yang ikut bersama para pendiri mengembangkan 1001 buku hingga menjadi seperti yang ada saat ini.
Aktifitas mereka yang utama adalah mengumpulkan buku-buku bacaan (bukan buku pelajaran) dari para penyumbang kemudian menyortir dan mendistribusikan pada banyak taman bacaan yang banyak tumbuh di masyarakat di seluruh Indonesia.
Lama tidak bertemu membuat kami saling bercerita panjang lebar. Baik tentang banyak hal yang terjadi saat ini maupun tentang aktifitas kami masing-masing di kegiatan yang berhubungan dengan komunitas pendidikan. Indra dan Dwi, dan saat itu juga bergabung Nana, seorang relawan 1001 buku dari Jogja yang kebetulan sedang ada perlu di Jakarta dan malam itu pula harus kembali ke Jogja, kami berdiskusi banyak hal.

Senin, November 08, 2010

Nadya Misakiputri

Hari Rabu malam pekan lalu ketika akan mulai berkemas pulang saya menerima email dari alamat Athaya, putri saya yang sekarang kelas 2 SMP. Namun setelah saya perhatikan judul pesannya adalah “tugas ade”. Wah ini berarti bukan dari Athaya tapi dari adiknya, Nadya.

Nadya sekarang kelas 2 SD, kegiatan sehari-hari setelah pulang sekolah tentu saja bermain dan kadang mengikuti beberapa les. Yaitu enopi (matematika), renang dan robotic. Kok seperti anak laki? Ya, hobinya membaca dan matematika. Kesukaan ini sudah dia lakukan sejak dari TK. Selain itu sekarang hampir setiap hari dia sms minta ijin mau memakai komputer, yang hampir selalu pula saya jawab, “t-i-d-a-k!”. Tentu saja kecuali ketika hari libur. Saya tahu, kalau dia sudah asyik di depan komputer, 2 jampun tidak akan terasa. Bisa macam-macam yang dia lakukan, dari browsing internet, menggambar, menulis di ms-word atau bahkan membuat sesuatu di publisher (saya malah tidak tahu bagaimana menggunakan publisher!).

Senin, November 01, 2010

Yudhistira (gelang merah)

Beberapa tahun lalu, saya masih ingat ketika awal-awal bertemu dengan anak muda ini, dia sedang mempersiapkan internet shop yang menjual perlengkapan bayi baik pakaian dengan segala pernak-perniknya. Pada waktu itu dia baru menikah dan hampir punya bayi, dan dia beralasan, ‘daripada hanya mencari dan menyediakan perlengkapan bayi untuk sendiri, sekalian menyediakan untuk para sahabat yang membutuhkan’.

Namun internet shop  itupun segera berkembang karena tidak berapa lama kemudian ketika kami sempat berkomunikasi lagi dia mengundang saya untuk mampir ke ‘real shop’ yang telah dia buka di daerah Senopati (Jakarta, red).
Dan kali ini setelah sekian lama tidak bertemu saya bisa membuat janji dengan dia, ternyata usahanyapun telah berkembang dengan membuka cabang satu lagi di daerah Pondok Indah. Luar biasa anak muda ini, ulet dan fokus dengan apa yang dia lakukan. Toko yang diberi nama cukup unik ini yaitu NENEN BABYSHOP, bisa anda temukan juga di www.nenenshop.com.


Senin, Oktober 25, 2010

Sofian

Hari Minggu pekan lalu, pagi-pagi bersama keluarga kami meluncur ke arah puncak menuju taman safari. Tujuannya hanya satu, air terjun. Ya, dari hasil ngobrol-ngobrol ternyata anak-anak ingin bermain di air terjun. Dan kebetulan saya ingat ada air terjun yang mudah untuk dijangkau karena dari tempat parkir tidak begitu jauh.
Sampai di depan loket ternyata belum buka sehingga kami harus menunggu. Namun karena itu pula, kami menjadi yang pertama masuk ke taman safari. Untuk menuju air terjun kita tetap harus melalui rute kebun binatangnya, sehingga ongkos masuk yang tidak terlalu murah itu tetap setara dengan fasilitas yang kita peroleh. Setelah melalui jalur kebun binatang yang masih belum ada pengunjung kecuali para pekerja yang sedang bersih-bersih, kami melewati area parkir dan kemudian terus melewati area berbagai wahana hingga kami ikuti sampai di ujung jalur kendaraan. Dan tidak jauh dari situlah bisa kita temukan air terjun.
Turun dari kendaraan kami disambut sapaan ramah dari seorang petugas keamanan. Sofian, saya baca nama itu tertera di dada sebelah kanan. Dan pak Sofian ini menemani kami mendaki menuju air terjun, karena menurut beliau biasanya kalau masih sepi di sekitar air terjun masih sering berkumpul banyak kera. Dikhawatirkan nanti kami diganggu.
Sepanjang perjalanan kami banyak ngobrol, dan kemudian di perjalanan kembali ke parkiran kami berdua ngobrol banyak tentang mimpi. Atau kalau tidak bisa dikatakan, saya banyak berbicara tentang mimpi kepada pak Sofian....

Senin, Oktober 18, 2010

Oku Nobuyuki (3)

Melanjutkan apa yang sudah disampaikan Oku Nobuyuki (Oku-san) berturut-turut 2 minggu lalu, minggu ini Oku-san membahas hal-hal menarik terkait SMK berbasis bahasa Jepang yang patut kita dukung untuk segera direalisasikan. Oku-san jelaskan pula apa alasan dipilihnya beberapa jurusan yang akan diadakan di SMK tersebut. Dan ternyata sangat masuk akal serta penuh dengan perhitungan.
Selain itu ada pula tentang negara perdamaian dalam hati. Nah, apa pula ini?
Mari kita simak lanjutan paparan tentang orenoyume (mimpi saya) oleh Oku-san yang dilaksanakan pada tanggal 2 Okt 2010.

Senin, Oktober 11, 2010

Oku Nobuyuki (2)

Pekan ini kita bertemu kembali dengan Oku Nobuyuki (Oku-san), melanjutkan paparan tentang orenoyume (mimpi saya) pada sebuah diskusi yang dilaksanakan pada tanggal 2 Okt 2010. Minggu lalu Oku-san sudah menceritakan tentang mimpi dan bagaimana mimpi bisa kita wujudkan, tentang latar belakang hingga bisa berada di Indonesia, dan tentang berbagai hal. Bahkan pula Oku-san membahas pendapatnya mengenai negeri kita dan Pancasilanya.
Kali ini kita bisa lanjutkan pemikiran-pemikiran yang luar biasa dari Oku-san, semoga bisa menjadi inspirasi bagi kita semua.

Rabu, Oktober 06, 2010

Oku Nobuyuki (1)

Akhir pekan lalu tanggal 2 Okt 2010, saya hadir dalam sebuah diskusi rutin yang diselenggarakan oleh KAJI yaitu Komunitas Alumni Jepang di Indonesia (http://www.kaji.or.id/) , dimana pada kesempatan ini kami bisa mendengarkan paparan mimpi dari seorang Oku Nobuyuki (Oku-san). Oku-san dilahirkan di Jepang, kuliah di sana dan kemudian dalam kesempatan terkait aktifitasnya di bidang musik, Oku-san bisa datang ke Indonesia.
Dari ‘aktifitas yang tidak disengaja’ itu Oku-san menemukan sesuatu yang selama ini dicari-carinya, dan kemudian melanjutkan banyak aktifitas kehidupannya di Indonesia. Selain nama Jepang, Oku-san juga mempunyai nama Jawa. Sudah 20 tahun lebih tinggal di Indonesia, saat ini Oku-san bergerak di bidang konsultan managemen industri. Namun selain itu ternyata Oku-san mempunyai mimpi besar yang sangat luar biasa terutama bagi bangsa ini, bangsa Indonesia.
Paparan Oku-san kali ini berjudul ORENOYUME, sama dengan tema blog yang sedang anda baca. Tidak seperti biasanya format orenoyume dalam bentuk wawancara, untuk kali ini saya tampilkan apa adanya seperti paparan Oku-san dalam forum tersebut agar kita bisa merasakan ‘roh’ dari apa yang Oku-san ingin sampaikan. Mari kita simak paparan Oku Nobuyuki.

Senin, September 27, 2010

Endah dan Laras

Pada tanggal 25 September 2010 beberapa hari lalu, setelah mengikuti seminar yang berlangsung seharian, saya bergabung bersama kawan-kawan komunitas KAJI yang sedang melakukan kegiatan sosial dengan mengajak anak-anak dari SDN Suka Mekar 2 untuk meyaksikan film anak-anak Doraemon di Megaplex Grand Indonesia atas dukungan dari kedutaan besar Jepang dan sejenak bermain-main di monas.
Berhubung kendaraan bis yang disediakan tidak bisa mengangkut peserta yang melebihi kuota maka saya berkesempatan pulang bersama 2 orang relawan dan 2 orang anak peserta. Kedua anak itu adalah Endah Suci Kurniasih dan Larastika, kelas 4 dan 6 SDN Suka Mekar 2 Bekasi.
Sepanjang perjalanan itu kami mengobrol banyak hal, dan tidak lupa pula terkait mimpi-mimpi mereka di masa depan.

Senin, September 20, 2010

Yoyok Carry Riyanto

Bekerja menjadi seorang karyawan di bank selama 16 tahun Yoyok CR merasa sangat enjoy. Apalagi didukung dengan pendidikan formal yang cukup, dan tentu saja dukungan dari keluarga saat itu. Namun dari khotbah seorang kiai, bahwa amal ibadah tidak hanya sekedar derma, zakat dan sodakoh namun juga ilmu – Yoyok merasa surprise dan terinspirasi untuk memberikan kontribusi pada dunia ini dengan ilmu yang dimilikinya.
Bergabung dengan Elfas Big Band selama 22 tahun telah memberikan bekal yang sangat luar biasa pada Yoyok CR untuk memulai pengabdiannya pada dunia musik. ‘Life begins at 40’ begitu yang sering kita dengar, dan itu pula yang Yoyok CR lakukan. Meninggalkan kehidupan karir di bank yang sudah mapan untuk sebuah mimpi besar, Yoyok memulai kehidupan karirnya dari nol kembali. Dengan bekal ilmu baik mengenai sistem, managemen, keuangan atau juga tentang musiknya itu sendiri yang telah dimilikinya, Yoyok CR mengawali langkah sebagai seorang enterpreneur dengan membuka sekolah musik.
Pada tahun yang ke-10 kiprahnya di dunia pendidikan musik ini sudah banyak prestasi yang ditorehkan oleh para anak didiknya. Komunitas musikal di bawah naungan sekolah tersebut, berhasil meraih berbagai prestasi baik di tingkat nasional atau bahkan tidak sedikit di tingkat internasional. World Olympic Choir 2002 di Korea Selatan, kemudian 2004 di Jerman, 2006 di China, 2008 di Jakarta. Atau juga di Busan Choral Festival 2008 dengan meraih medali perak untuk kategori Pop, Jazz, Folklore dan Children Choir. Dan masih banyak prestasi yang lain.

Senin, September 13, 2010

Ayah Edy

Di awal September 2010, saya berdiskusi dengan para sahabat tentang banyak hal, terutama masa depan anak-anak kita, generasi yang akan menopang kita ketika kita sudah tidak produktif. Dan salah satu yang hadir adalah Ayah Edy.
Jika anda penggemar setia Smart FM, pasti sudah tidak asing lagi dengan tokoh yang menggawangi program ‘Indonesian Strong from Home’ yang satu ini. Pada mulanya Ayah Edy adalah seorang profesional yang gelisah dengan pencarian keunggulan diri. Banyak sekali bidang sudah ditekuni, hingga akhirnya sekarang sebagai seorang pembicara dan praktisi pendidikan anak.
Melalui program-program parenting yang digelar Ayah Edy, mulai dari rumah ke rumah, arisan ke arisan, sekolah ke sekolah, sampai seminar di hotel-hotel berbintang, Ayah Edy ingin berbagi pengalaman kepada setiap orangtua dan guru agar pengalaman buruk yang dulu kita alami tidak lagi dialami oleh anak-anak kita tercinta.
Melalui Pendidikan yang berbasiskan pada pemahaman Multiple Intelligence dan Holistic Learning System, Ayah Edy ingin membantu para orangtua dan guru untuk berbagi pengalaman mengenai metode yang tepat dalam membimbing dan mengarahkan anak sesuai dengan fitrah mereka masing-masing.
Dan pada kesempatan ini, saya mendengar cerita lain tentang Ayah Edy yaitu bagaimana mimpi-mimpi yang Ayah Edy miliki sebenarnya. Ayah Edy sempat meminta maaf jika mimpinya agak narsis, namun menurut salah seorang kawannya jika mimpi itu tidak "beyond the imagination" itu namanya bukan mimpi.

Sabtu, September 04, 2010

Agung Webe

Hari Rabu, 1 Sept 2010 saya bertemu Agung Webe di sebuah kedai makan di kawasan jalan Kartini Bekasi. Berhubung sejak sore saya ada pertemuan lain dan untuk beberapa hari ke depan Agung Webe harus melakukan perjalanan ke luar kota maka meskipun mendekati tengah malam pertemuan tetap kami lakukan. Sekitar jam 11 malam sambil menikmati ice cappucino dan kentang goreng hangat kami berdiskusi banyak hal (saat itu tanpa sadar kami ngobrol hingga sekitar jam 1 malam).
Sebagai salah seorang yang sangat peduli akan pendidikan, Agung Webe telah lebih dari 15 tahun menggeluti dunia pemberdayaan sumber daya manusia. Selain itu juga meluncurkan beberapa produk training untuk melahirkan pribadi yang percaya diri, tangguh, profesional dan mandiri. Serta pula telah menulis 9 buku motivasi dan pengembangan diri.
Salah satu bukunya yaitu Javanese Wisdom telah menjadi kajian dan koleksi di National Library of Australia di Canbera.

Sabtu, Agustus 28, 2010

Rene Suhardono

Sabtu 21 Agustus 2010, saya berkesempatan berbincang dengan seorang Rene Suhardono. Jika anda penggemar setia Hard Rock FM maka sudah tidak asing dengan lagi dengan tokoh yang satu ini. Pada Januari 2007 Rene bersama Hard Rock FM menggagas program CareerCoach dan menuai sukses.
Selain itu Rene juga menulis buku yang sangat menarik dan akan membuat anda penasaran hanya dengan membaca judulnya, Your Job Is Not Your Career. Bersama buku ini kita akan mendapatkan buku yang lain sebagai ‘bonus’ yaitu Career Snippet.
Pada perbincangan tersebut saya sempat memberikan beberapa pertanyaan terkait mimpi. Saya yakin seorang Rene pasti juga mempunyai mimpi, yang bisa jadi telah mengantarkan menjadi Rene yang sekarang.

Kamis, Januari 14, 2010

Manfaatkan sepasang perisai hati anda..!!

Kita mempunyai sepasang perisai hati yang akan melindungi dan memandu kita menapaki perjalanan hidup yang berliku-liku ini. Yaitu perisai ikhlas dan perisai syukur.

Hiro merasa hari ini benar-benar kacau. Hari sudah semakin gelap, dan sebentar lagi tiba waktu untuk bertemu dengan Sinta.
Waktu tinggal 30 menit lagi, dan dia sudah berjanji mengajak Sinta melihat “New Moon”. Film yang katanya seru dan cocok buat nonton berdua. Apalagi memang mereka sudah lama tidak nonton film. Dan sekalian dia sudah janji traktir Sinta di restoran pizza yang baru buka bulan lalu.
Baru saja pekerjaan selesai karena hari ini ada tugas tambahan yang harus diselesaikan untuk rapat besok. Dan sekarang Hiro dalam perjalanan menuju mall.
Seperti yang sudah dia duga, macet panjang di tiap lampu merah membuat Hiro makin meradang. Detik jam bergerak tanpa mempedulikan betapa saat ini Hiro merasakan perlu tambahan waktu. Betapa dia ingin waktu berjalan lebih pelan agar dia punya kesempatan membeli sepatu sebelum bertemu Sinta. Dan tentu saja Hiro harus ke ATM dahulu untuk menguras tabungannya.
Ya.., gara-gara sepatu itulah Hiro uring-uringan! Sepatu yang rasanya belum lama dia beli, tapi tadi ketika terburu-buru ganti pakaian kaki Hiro tersandung dan sebagian sisi luar sepatu kanan robek. Memang masih bisa dipakai dan tidak mengganggu, tapi dalam keadaan ada janji dengan Sinta mengapa ini harus terjadi? Apalagi bulan ini tidak ada anggaran untuk beli sepatu!
Kekesalan Hiro makin memuncak ketika lampu hijau di depan berganti merah sebelum dia sempat menyeberang, 90 detik! Duh.., lama sekali!
Dengan perasaan yang gelisah, Hiro menyeka kaca helmnya yang berdebu. Dia menebar pandangan ke sekeliling sementara detik lampu merah seakan bergerak perlahan.
Ya Tuhan! Apa yang baru saja aku perbuat?! Pandangan Hiro tertumbuk pada sesosok bapak yang sedang bercanda dengan anaknya sembari menyeberang jalan. Bapak itu…, ya bapak itu berjalan dengan satu tongkat di tangannya. Beliau hanya mempunyai satu kaki! Tapi beliau tetap terlihat bahagia dengan segala kekurangannya. Mengapa aku yang diberi kesempurnaan masih juga mengeluh! Maafkan aku Tuhan, tidak mengapa robek sepatuku karena kau bahkan memberiku kaki yang lengkap untuk menopang tubuhku….
Sejenak Hiro tercenung dengan kejadian itu, penyesalan timbul dihatinya. Lalu terburu-buru menjalankan motornya untuk menemui Sinta….

Mari kita lindungi hidup kita dengan perisai syukur yang berlimpah……