Rabu, Oktober 06, 2010

Oku Nobuyuki (1)

Akhir pekan lalu tanggal 2 Okt 2010, saya hadir dalam sebuah diskusi rutin yang diselenggarakan oleh KAJI yaitu Komunitas Alumni Jepang di Indonesia (http://www.kaji.or.id/) , dimana pada kesempatan ini kami bisa mendengarkan paparan mimpi dari seorang Oku Nobuyuki (Oku-san). Oku-san dilahirkan di Jepang, kuliah di sana dan kemudian dalam kesempatan terkait aktifitasnya di bidang musik, Oku-san bisa datang ke Indonesia.
Dari ‘aktifitas yang tidak disengaja’ itu Oku-san menemukan sesuatu yang selama ini dicari-carinya, dan kemudian melanjutkan banyak aktifitas kehidupannya di Indonesia. Selain nama Jepang, Oku-san juga mempunyai nama Jawa. Sudah 20 tahun lebih tinggal di Indonesia, saat ini Oku-san bergerak di bidang konsultan managemen industri. Namun selain itu ternyata Oku-san mempunyai mimpi besar yang sangat luar biasa terutama bagi bangsa ini, bangsa Indonesia.
Paparan Oku-san kali ini berjudul ORENOYUME, sama dengan tema blog yang sedang anda baca. Tidak seperti biasanya format orenoyume dalam bentuk wawancara, untuk kali ini saya tampilkan apa adanya seperti paparan Oku-san dalam forum tersebut agar kita bisa merasakan ‘roh’ dari apa yang Oku-san ingin sampaikan. Mari kita simak paparan Oku Nobuyuki.

Yume, yaitu cita-cita itu penting sekali. Karena bagaimanapun manusia hidup karena ada cita-cita. Dan manusia bisa mati kalau cita-citanya habis. Yang menurut saya begitu...
Nama saya Oku Nobuyuki, sebenarnya saya punya nama Jawa, Bejo.
(saat itu juga hadirin tergelak tertawa karena tidak menyangka nama seperti itu yang akan muncul...).
Biar untung! (dalam bahasa Jawa bejo berarti untung, red).Dan sekarang saya bikin Industrial Support Service Indonesia, bidangnya yaitu konsultan dan dari tadi bicara-bicara (sebelumnya sudah ada diskusi lain, red)
sebenarnya intinya menurut saya tanggapan menurut saya adalah Indonesia pentingnya pendidikan. Meningkatkan SDM. Jadi saya gerakan di bidang situ.
Dan saya yakin sebenarnya impian itu pasti, pasti bisa terkabul. Kenapa? Karena kalau ingin impian terkabul pasti usahanya serius! Ya, misalnya saja saya mau dapat anak. Saya tujuh belas tahun setelah menikah tidak dapat anak. Dan usahanya serius untuk dapat anak. saya pernah ikut yang menyangkut kedokteran yang modern juga, masalah dukun juga
(kembali hadirin tergelak...)
, obat-obat tradisional juga – usahanya serius!
Sebaliknya seandainya usahanya tidak serius itu berarti sebenarnya tidak ingin! Jadi kita punya impian, sebenarnya cuman ngomong saja! Makanya kalau impiannya serius pasti terkabul. Kalau tidak terkabul itu impiannya tidak serius! Salah satu contoh, ada boleh dikatakan apa ya, super power atau paranormal, bisa angkat gelas isi air naik atas
(tanpa disentuh, red)
dan itu boleh dikatakan salah satu keinginan. Kalau keinginan itu saya betul-betul 100%, akan naik! Pasti! Tapi saya, ayo naik – ayo naik – ayo naik, tapi dalam pikiran ayo naik ada pikiran , ngga’ mungkin! Kalau ngga’ mungkin itu muncul 0.0001%, itu saja sudah gagal. Jadi kalau kita ingin 100% pasti terkabul!
Maka jika betul-betul menginginkan sesuatu pasti terkabul. Dan sebenarnya lebaran tahun ini bagi saya adalah istimewa! Sebenarnya saya agama Budha, dan setiap hari saya sembahyang. Dan ada 2 keinginan yang selalu saya berdoa. Yang satu yaitu mau dapat anak, dan yang satu lagi kebetulan waktu saya tinggal di Bogor ada saudara saya cewek yang saya sekolahkan di daerah Bogor ternyata dia hilang. Karena itu saya amat sangat khawatir, untuk itu saya berdoa terus. Semoga selamat dan bisa ketemu lagi. Ternyata dia tahu-tahu muncul lagi! Dan tahun ini dia lebaran sama-sama keluarga di Jogja! Jadi saya senang sekali. Jadi dari situpun, dan anak saya juga kebetulan sebentar lagi bisa jadi usia 1 tahun...
(para peserta memberikan tepuk tangan meriah mendengar cerita Oku-san di atas...).
Sebenarnya masalah itu tidak bisa beraksi secara langsung. Tapi kalau namanya doa, kalau doanya betul-betul 100% saya yakin bisa terkabul!
Itu prolognya, apa yang hari ini ingin saya sampaikan. Pertama, itulah cita-cita saya. Jadi kenapa saya datang ke Indonesia. Apa yang bisa diharapkan di Indonesia, apa yang sedang dilakukan. Ya kira-kira begitu....
Sebelum saya datang ke Indonesia, ya namanya orenoyume ya.. Waktu saya SD, pertama cita-cita saya, mau jadi penyanyi!
(spontan semua peserta tergelak tertawa...)
Karena saya suka nyanyi dan usia berapa ya kira-kira, 3 tahun atau 4 tahun. Saya menyanyi lagu tradisional Jepang di depan orang-orang dewasa dan mereka senang sekali. Dan saya ingat itu, gitu.
Tapi setelah itu, dari mana ya. Saya orangnya jelek, jahat. Saya suka belajar, dan saya kenapa ya. Saya tidak tahu. Dan sejak SD, saya selalu mempunyai rasa kritikal terhadap guru. Cara mengajarnya gimana, gitu. Dia tidak profesional lah, gimana gitu...
Jadi dari situ malah, cita-cita saya mau jadi guru! Saya mau jadi guru yang bener gitu! Dan sebenarnya cita-cita saya yang sejak kecil sampai sekarang adalah mau menjadi guru. Dan itupun menurut saya terkabul, sekarang menjadi guru untuk karyawan-karyawan di perusahaan, sebagai konsultan.
Dan kenapa datang ke Indonesia. Saya datang ke Indonesia pertama kali tahun 81. Waktu itu saya ikut, apa ya, organisasi musik brass band, dan dengan kegiatan brass band itulah saya datang ke Indonesia. Dan waktu itu saya ngga’ tahu, Indonesia itu apa sih? Nama negara Indonesia terus terang betul-betul waktu itu tidak tahu! Dan dengan kondisi itulah, pertama kali saya datang ke Indonesia.
Begitu datang ke Indonesia, ada satu orang dia ceritain, ya ada ceramah ya. Dia ceritakan masalah Indonesia, masalah Pancasila, ya kebanyakan besar ya itu masalah Pancasila.
Dan cerita masalah Pancasila itulah saya sangat sangat sangat berkesan! Dan sebenarnya di Jepang saya belajar, Jepang aneh ya, mungkin banyak yang tahu. Di universitas, saya belajarnya fakultas sastra jurusan sosiologi program studi hubungan internasional. Kalau di Jepang itu hubungan internasional itu bukan seperti di Indonesia, kalau Indonesia hubungan internasional itu menciptakan orang diplomat. Tapi kalau di Jepang studi internasional itu adalah menurut dosen saya adalah studi ‘perdamaian’! Jadi saya selalu cari, supaya dunia ini damai caranya gimana sih?
Sebaiknya gimana sih, begitu..
Dan disitu saya ketemu Indonesia! Dan ternyata saya betul-betul kaget, dan kaget itu sampai sekarang saya masih kaget!
(Ha..ha..ha..., semua tergelak tertawa kembali!)
Indonesia sebenarnya agamanya beragam, bangsanya, bahasanya, sukunya betul-betul beragam! Boleh dikatakan dunia kecil gitu! Tapi menjadi satu negara. Antara orang Indonesia orang Indonesia-pun, mungkin disini saja ada beberapa suku ya? Tapi menyatu, betul-betul menyatu! Itulah menurut saya, adalah kunci perdamaian...
Dan boleh dikatakan saya datang ke Indonesia dan kenapa datang ke Indonesia, untuk mencari kunci perdamaian itu! Ya itulah salah satu...
Dan bapak Seno Soenoto, ini bapak Seno Soenoto itu sebenarnya sudah almarhum. Beliau sebenarnya itu, tokoh agama. Agama Budha ya? Dan waktu tahun 81, rekamannya masih ada. Beliau ceritakan mimpinya. Pak Seno bilang, saya suka mimpi. Karena saya suka tidur. Dan mimpi saya adalah, mewujudkan kembali suasana Asia, waktu abad 8~9. Dan waktu abad 8~9 Indonesia adalah kalau ngga’ salah jaman Sriwijaya dan Syailendra. Kalau di Jepang kira-kira jaman Nara. Atau heian? Heicho?
Waktu itu Jepang dagang dengan Cina, betul-betul damai! Banyak orang Jepang belajar di Cina. Dan sebenarnya kondisi itu bukan Jepang dan Cina saja! Seluruh Asia menjadi menyatu. Jadi pada waktu itu antara negara dan negara betul-betul hubungannya baik, dan itu dengan perdagangan juga, dan juga saling belajar. Paling utama ya boleh dikatakan belajar agama ya. Khususnya agama Budha dan mungkin Hindu juga. Dan waktu itulah, sebenarnya mungkin ya mungkin, bikin Borobudur gitu...
Itulah impian pak Seno, juga menjadikan impian saya! Saya betul-betul mau bikin kondisi Asia termasuk Jepang yang betul-betul ideal.
Yang kedua adalah impian bapak Soemoharmanto. Bapak Soemoharmanto ini sebenarnya om-nya ibu Tien. Istri saya dari Jawa, dan istri saya belajar di sekolah yang bikin oleh pak Soemo. Dan pak Soemo juga sudah almarhum, dan impiannya pak Soemo adalah itu ya sebenarnya sama-sama dengan pikiran saya. Beliau selalu bilang, itu yang penting pendidikan. Makanya beliau bikin, SD, SMP dan SMA di, daerah terpencil di Wonogiri. Dan karena ada sekolah itulah, saya ketemu istri saya! Dan satu lagi, pak Soemo sering bilang untuk memajukan Indonesia, yang penting adalah pariwisata. Jadi saya pengen majukan pariwisata di Indonesia.
Dan sekarang, apa yang bisa diharapkan di Indonesia menurut saya. Ya, satu Pancasila! Sayangnya, saya sangat menyesal masalah, apa sih.., setelah pak Harto turun - reformasi. Saya menyesal, terus terang saya menyesal reformasi. Karena reformasi Pancasila jadi kecil! Sebenarnya Pancasila itu apa gitu lho? Apakah Pancasila itu pak Harto, bukan! Yang ciptakan Pancasila adalah bung Karno, dan waktu saya bikin skripsi di Jepang, saya baca-baca buku dan ada kata-kata bung Karno. Bung Karno katakan masalah Pancasila, dia katakan begini, “Pancasila itu bukan saya yang buat. Tetapi saya susun, apa yang sudah lama – pikiran, apa yang sudah lama di Indonesia”. Itu saja! Dan setelah itu saya baca-baca buku yang boleh dikatakan kata-kata mutiara Jawa, disitu ada kalimat-kalimat persis - yang berbau Pancasila!
Jadi sebenarnya Pancasila betul-betul harta bangsa kita! Maaf ya, saya sudah merasa orang Indonesia, makanya bangsa kita....
(semua hadirin tergelak sambil bertepuk tangan...)
Tapi kenapa Pancasila ikut campur Soeharto gitu lho? Jadi sebenarnya yang saya sangat berharap, harus hidup kembali. Pokoknya ujung-ujung tinggi itu, itu Pancasilanya gitu lho. Sebenarnya Pancasila itu isinya Pancasila betul-betul kita bisa banggakan terhadap negara-negara lain. Tidak ada, sebenarnya ada satu negara ya, Srilanka atau mana, sebagai ideologi negara atau bangsa menyatakan itu Tuhan hanya satu! Ngga’ ada itu di dunia! Sangat-sangat bagus! Dan ya, kata Ketuhanan Yang Maha Esa itulah, menurut saya bikin Indonesia menyatu.
Dan juga masalah itu, musyawarah mufakat. Dan juga, itu dari tadi bicara masalah SDM, disitu! Di dalam Pancasila sudah ada! Sebenarnya demokrasi yang bagus, adalah yang dipimpin oleh kepintaran kita! Bukan kekuatan! Bukan kesombongan! Jadi sebenarnya kita kembali ke Pancasila, Indonesia pasti bisa maju!
Dan satu lagi ya, Pancasila ya Bhinneka Tunggal Ika, ya itu satu set ya! Jadi kita harus bangga! Walaupun bahasanya, walaupun budayanya, walaupun sukunya beda-beda tapi kita bisa mewujudkan satu daerah yang luas bisa jadi satu. Itu sebenarnya kekuatan Indonesia, itulah sebenarnya!



Oku-san memaparkan materinya dengan sangat bersemangat! Dan semua pesertapun dengan serius menyimak cerita yang sangat inspiratif tersebut. Saya mengenal Oku-san sudah lebih dari 10 tahun, dan kami juga sering berdiskusi tentang banyak hal. Namun paparan kali ini memang benar-benar menampilkan sisi lain dari Oku-san, seorang warga negara Jepang yang benar-benar sudah memiliki rasa nasionalisme Indonesia. Yang ingin berkiprah dalam pembangunan di negeri ini!
Paparan Oku-san cukup panjang, untuk itu saya bagi menjadi beberapa bagian. Dan kita akan mendapatkan bagian-bagian yang sangat menarik di orenoyume berikutnya. Oku-san akan berbicara tentang ‘negara injak tanah’, tentang ‘BJ system’ yang dibuatnya, tentang ‘mimpi besarnya’ dengan SMK berbasis bahasa Jepang dan masih banyak lagi.
Saat ini Oku-san juga secara rutin menerbitkan buletin yang membahas banyak hal seperti tentang bagaimana perusahaan Jepang mengelola managemennya, 5S, horenso, atau juga pelajaran bahasa Jepang atau sebaliknya pelajaran bahasa Indonesia. Dan bahkan peribahasa Jawa yang kemudian dibahas makna dan artinya. Sangat lengkap! Bisa anda peroleh gratis di http://komunikasiij.web.fc2.com/

-----------------------------------------------------------------------------------------------
Ada mimpi siapa lagi? http://www.orenoyume.com/p/mimpi-mereka.html.

0 komentar:

Posting Komentar