Renungan untuk menjadikan diri anda luar biasa !!
Manusia sebagai satu dari mahluk hidup yang diciptakan dengan paling sempurna, mengalami proses tumbuh seperti juga mahluk hidup yang lain. Dilahirkan, bayi, anak, remaja, dewasa dan tua. Ada banyak kelebihan manusia yang tdk terdapat pada mahluk yang lain salah satunya yaitu akal dan pikiran. Sehingga manusia bisa mengatur dan berusaha agar kehidupannya bisa berjalan sesuai dengan keinginan dan cita-citanya. Dengan kelebihan tersebut kita bisa membuat rencana akan hidup kita dimasa-masa yang akan datang.
Selain itu diciptakan pula segala kebutuhan manusia dengan melimpah ruah. Semua kebutuhan untuk makan, sandang, tempat tinggal, kebutuhan tambahan untuk meningkatkan kwalitas hidup. Semua telah tersedia dan cukup untuk seluruh umat manusia.
Masalahnya, banyak manusia yang tidak menyadari akan hal tersebut. Banyak yang tidak memanfaatkan dengan maksimal kelebihan yang telah diberikan oleh Tuhan. Akal pikiran yang luar biasa, otak yang baru digunakan sekitar 10%, bahkan juga telah tersedianya alam semesta yang mencukupi kebutuhan manusia.
Cukup memilih, ingin manjadi manusia yang biasa-biasa saja atau yang tidak biasa. Manusia biasa atau luar biasa! Pilihan ini untuk masa depan kita sendiri. Anda tidak tertarik? Tapi anda juga harus memikirkan masa depan keluarga anda juga….
Seperti yang sudah kita pahami bersama, yang pertama diperlukan keyakinan dan rencana yang benar akan masa depan kita. Perjalanan seperti apa yang anda (dan keluarga anda) ingin jalani. Bayangkan langkah demi langkah, tahun demi tahun, dan kapan target-target periodik ingin anda capai. Selanjutnya, lakukan yang terbaik pada setiap kegiatan dan aktifitas anda setiap hari. Arahkan kegiatan harian anda agar sinkron dan ada keterkaitan dengan target anda. Agar berjalan dengan konsisten, dukung dengan doa yang selalu anda panjatkan setiap hari di waktu-waktu khusuk anda.
Anda hanya akan melakukan perjalanan maju, tidak akan ada dan pernah perjalanan mundur. Tidak ada kesempatan untuk mengoreksi yang terlanjur dilakukan. Jadi kebijakan anda akan menentukan arah dan tujuan serta hasil dari rencana-rencana yang telah anda buat.
Laman
Kamis, Oktober 29, 2009
Waktu Tidak Pernah Berjalan Mundur !
Label:
renungan
Selasa, Juni 30, 2009
zona PIKIRAN
untuk menjadikan diri anda luar biasa !!
Ada 4 zona frekwensi gelombang otak yang bekerja terkait dengan aktifitas fisik kita. Yaitu Beta, Alpha, Theta dan Delta.BETA, frekwensi otak dimana kita sedang melakukan kegiatan sehari-hari. Kita sedang berbicara, bernyanyi, berolahraga, bekerja dll dimana otak sepenuhnya sadar dan aktif berfikir sehingga gelombang otaknya tinggi.ALPHA, kondisi dimana pikiran kita sedang rileks dan santai. Gelombang ini merupakan PINTU GERBANG bawah sadar.THETA, kondisi kita bermimpi. Dimana fisik kita beristirahat tetapi otak tetap menjalankan aktifitas. Pada saat ini kita bisa memunculkan kembali memori jangka panjang bawah sadar kita yang merupakan gudang inspirasi kreatif.
DELTA, kondisi nirsadar. Dimana kita tertidur pulas maka otak akan mengeluarkan gelombang ini. Pada saat ini fisik dan otak kita beristirahat.
'Loket pesanan’ kita adalah ngantuk sebelum lelap. Pada saat itu frekwensi otak kita yang sebelumnya ketika beraktifitas bergetar dengan cepat di BETA maka kemudian menjadi lebih rileks dan pelan dengan getaran antara 8~14 gelombang per detik di zona ALPHA. Pada saat inilah dimana kita masih bisa berfikir sebelum otak kita benar-benar beristirahat, kita bisa membuat catatan-catatan ataupun skenario hidup yang harus kita simpan di otak bawah sadar dimana itu semua akan menjadi kendali dari kehidupan sadar kita sehari-hari. Doa akan sangat efektif jika dilakukan pada kondisi ini. Sering pula kondisi ini digunakan untuk terapi penyembuhan, emosi, motivasi dll.Selain ngantuk sebelum lelap, kita juga bisa memanfaatkan kondisi masa sebelum benar-benar bangun dari tidur…..
Label:
yume
Selasa, Juni 16, 2009
[10] Bahasa Jepang hari ini....
Cuma masalahnya, tidak semua pertanyaan bisa dijawab dengan ya atau tidak saja kan?! Misal kita ditanya, ‘Apakah ini?’ atau ‘Siapa nama anda?’. Kita harus menjawab dengan kata yang akan menjadi penjelas dari pertanyaan.
Dari pertanyaan yang telah ada di notes sebelumnya, misal
1. Kore wa nan desu ka? (Ini apa?)
2. Sore wa nan desu ka? (Itu apa?) > benda berada di dekat orang kedua.
Kita harus jawab pertanyaan di atas dengan menjelaskan benda yang ditanyakan. Caranya sederhana, gantikan kata tanya NAN dengan benda jawabannya dan hilangkan KA?-nya.
Atas pertanyaan nomor 1 misal kita jawab dengan,
Kore wa kuruma desu. (Ini (adalah) mobil).
Untuk pertanyaan nomor 2 misal kita jawab dengan,
Sore wa hon desu. (Itu (adalah) buku).
Ok..ok.., dah ngerti dikit. Trus gimana kalau mau nanya ‘siapa nama anda?’..gitu.?Yang itu ntar kita sambung lagi…, sampai notes berikutnya..
Dari pertanyaan yang telah ada di notes sebelumnya, misal
1. Kore wa nan desu ka? (Ini apa?)
2. Sore wa nan desu ka? (Itu apa?) > benda berada di dekat orang kedua.
Kita harus jawab pertanyaan di atas dengan menjelaskan benda yang ditanyakan. Caranya sederhana, gantikan kata tanya NAN dengan benda jawabannya dan hilangkan KA?-nya.
Atas pertanyaan nomor 1 misal kita jawab dengan,
Kore wa kuruma desu. (Ini (adalah) mobil).
Untuk pertanyaan nomor 2 misal kita jawab dengan,
Sore wa hon desu. (Itu (adalah) buku).
Ok..ok.., dah ngerti dikit. Trus gimana kalau mau nanya ‘siapa nama anda?’..gitu.?Yang itu ntar kita sambung lagi…, sampai notes berikutnya..
Label:
belajar bahasa jepang
Rabu, Juni 03, 2009
[9] Bahasa Jepang hari ini....
Lha kita dah belajar nanya, tapi jawabnya gimana?? Oiya ya.., gimana dong cara menjawab pertanyaan??
Klo gitu kita lihat lagi beberapa pertanyaan yang telah ada di notes sebelumnya….
1. Anata wa Yamada desu ka? (APAKAH anda (adalah) Yamada?).
2. Kore wa mikan desu ka? (Apakah ini (adalah) jeruk?).
Jika pertanyaannya seperti nomor 1 dan 2, dimana perlu dijawab dengan YA atau TIDAK maka tatabahasanya adalah sbb,
HAI, ….(+kalimat positif)
IIE, ….(+ kalimat negatif) >> kan kalimat negatif dah belajar!?
Jadi jawabannya,
Hai, watashi wa Yamada desu. (Ya, saya (adalah) Yamada) >> kata tanya ANATA(anda) berubah menjadi WATASHI (saya).
Iie, watashi wa Yamada dewa arimasen. (Tidak, saya bukan Yamada).
Hai, kore wa mikan desu. (Ya, ini (adalah) jeruk).
Iie, kore wa mikan dewa arimasen. (Tidak, ini bukan jeruk).
Gitoooo……., nah kan! Dibilang gampang ga percaya…
Klo gitu kita lihat lagi beberapa pertanyaan yang telah ada di notes sebelumnya….
1. Anata wa Yamada desu ka? (APAKAH anda (adalah) Yamada?).
2. Kore wa mikan desu ka? (Apakah ini (adalah) jeruk?).
Jika pertanyaannya seperti nomor 1 dan 2, dimana perlu dijawab dengan YA atau TIDAK maka tatabahasanya adalah sbb,
HAI, ….(+kalimat positif)
IIE, ….(+ kalimat negatif) >> kan kalimat negatif dah belajar!?
Jadi jawabannya,
Hai, watashi wa Yamada desu. (Ya, saya (adalah) Yamada) >> kata tanya ANATA(anda) berubah menjadi WATASHI (saya).
Iie, watashi wa Yamada dewa arimasen. (Tidak, saya bukan Yamada).
Hai, kore wa mikan desu. (Ya, ini (adalah) jeruk).
Iie, kore wa mikan dewa arimasen. (Tidak, ini bukan jeruk).
Gitoooo……., nah kan! Dibilang gampang ga percaya…
Label:
belajar bahasa jepang
Jumat, Mei 29, 2009
Selasa, Mei 26, 2009
[8] Bahasa Jepang hari ini....
Trus, gimana dong buat kalimat negatif??
Pokoknya, kalau kalimat positifnya berakhiran DESU, maka kalimat negatifnya menjadi berakhiran DEWA ARIMASEN !!
Wah, kalau udah pake ‘pokoknya’ dah deh bakalan sulit dibantah!! Pasti ngeyel!! Percaya aja dulu percaya…
Anata wa Yamada desu. (anda (adalah) Yamada).
>> anata wa Yamada dewa arimasen. (anda (adalah) bukan Yamada).
Watashi wa sensei desu. (Saya adalah guru).
>> Watashi wa sensei dewa arimasen. (Saya (adalah) bukan guru).
Watashi wa daigakusei desu. (Saya adalah mahasiswa).
>> Watashi wa dagakusei dewa arimasen. (Saya (adalah) bukan mahasiswa).
Anata wa isha desu. (Anda adalah dokter).
>> Anata wa isha dewa arimasen. (Anda (adalah) bukan dokter).
Kore wa mikan desu. (Ini (adalah) jeruk).
>> Kore wa mikan dewa arimasen. (Ini (adalah) bukan jeruk).
Tuh kan, gampang kan? Pokoknya DEWA ARIMASEN…..!! Gto…….
Pokoknya, kalau kalimat positifnya berakhiran DESU, maka kalimat negatifnya menjadi berakhiran DEWA ARIMASEN !!
Wah, kalau udah pake ‘pokoknya’ dah deh bakalan sulit dibantah!! Pasti ngeyel!! Percaya aja dulu percaya…
Anata wa Yamada desu. (anda (adalah) Yamada).
>> anata wa Yamada dewa arimasen. (anda (adalah) bukan Yamada).
Watashi wa sensei desu. (Saya adalah guru).
>> Watashi wa sensei dewa arimasen. (Saya (adalah) bukan guru).
Watashi wa daigakusei desu. (Saya adalah mahasiswa).
>> Watashi wa dagakusei dewa arimasen. (Saya (adalah) bukan mahasiswa).
Anata wa isha desu. (Anda adalah dokter).
>> Anata wa isha dewa arimasen. (Anda (adalah) bukan dokter).
Kore wa mikan desu. (Ini (adalah) jeruk).
>> Kore wa mikan dewa arimasen. (Ini (adalah) bukan jeruk).
Tuh kan, gampang kan? Pokoknya DEWA ARIMASEN…..!! Gto…….
Label:
belajar bahasa jepang
Sabtu, Mei 23, 2009
[7] Bahasa Jepang hari ini....
Kita sudah belajar tentang kata tunjuk KORESOREARE. Berikutnya adalah bagaimana jika kita mau nanya, “…APA?”. Contoh : Ini apa? Itu apa?
Nani (nan) = apa.
Cara pakai,
Kore wa nan desu ka? (Ini apa?)
Sore wa nan desu ka? (Itu apa?) > benda berada di dekat orang kedua.
Are wa nan desu ka? (Itu apa?) > bendanya jauh dari kedua orang yang sedang bercakap-cakap.
Nah kalau NANI = apa, ada lagi ga teman-teman Nani yang punya arti dalam bahasa Jepang? Ini nih,ITA = papan, ANA = lubang, ANI = kakak laki-laki, SITA = lidah, AJI = rasa, HANA = bunga, AI = cinta, dan masih banyak lagi. OK, kita bahas pada notes berikutnya….
Nani (nan) = apa.
Cara pakai,
Kore wa nan desu ka? (Ini apa?)
Sore wa nan desu ka? (Itu apa?) > benda berada di dekat orang kedua.
Are wa nan desu ka? (Itu apa?) > bendanya jauh dari kedua orang yang sedang bercakap-cakap.
Nah kalau NANI = apa, ada lagi ga teman-teman Nani yang punya arti dalam bahasa Jepang? Ini nih,ITA = papan, ANA = lubang, ANI = kakak laki-laki, SITA = lidah, AJI = rasa, HANA = bunga, AI = cinta, dan masih banyak lagi. OK, kita bahas pada notes berikutnya….
Label:
belajar bahasa jepang
Rabu, Mei 20, 2009
[6] Bahasa Jepang hari ini....
Bicara bahasa Jepang, tentu tidak akan lepas dengan hurufnya. Orang Jepang menggunakan 3 jenis huruf yaitu KANJI (seperti huruf China), HIRAGANA dan KATAKANA.
Ada ribuan kanji, tapi yang efektif digunakan ada sekitar 1850 kanji (Toyo kanji). Lha kita yang cuma pake 26 huruf dari A sampai Z aja masih kadang ga ngerti artinya gimana ribuan ya???
Kemudian ada huruf hiragana sebagai penyempurna bacaan kanji dan katakana sebagai alat penulisan kata-kata yang diserap dari bahasa asing.
Kembali ke latihan, kita pernah belajar kore dan sore. Mari kita ulang dan kita lengkapi.
Ini = kore
Itu = sore (benda yang dibicarakan jauh dari orang pertama tapi dekat orang kedua)
Itu = are (benda yang dibicarakan jauh dari orang pertama dan kedua)
Untuk kata tanya yang menggunakan jawaban kata-kata di atas adalah,
Yang mana = dore
Nah trus pakenya?
Ringgo wa dore desu ka? (Apel yang mana-kah?) -> kita sudah belajar ringgo (apel), dan bentuk tanya ..ka?
Jawab :
Ringgo wa kore desu. (Apel yang ini)
Ringgo wa sore desu. (Apel yang itu) -> dekat orang kedua.
Ringgo wa are desu. (Apel yang itu) -> apelnya jauh dari kedua orang yang sedang bercakap-cakap.
Gittooo…., kayaknya dah pada jelas nih? Boleh nih dicoba di hokka-hokka bento! Tapi disana kan ga ada ringgo…??
Ada ribuan kanji, tapi yang efektif digunakan ada sekitar 1850 kanji (Toyo kanji). Lha kita yang cuma pake 26 huruf dari A sampai Z aja masih kadang ga ngerti artinya gimana ribuan ya???
Kemudian ada huruf hiragana sebagai penyempurna bacaan kanji dan katakana sebagai alat penulisan kata-kata yang diserap dari bahasa asing.
Kembali ke latihan, kita pernah belajar kore dan sore. Mari kita ulang dan kita lengkapi.
Ini = kore
Itu = sore (benda yang dibicarakan jauh dari orang pertama tapi dekat orang kedua)
Itu = are (benda yang dibicarakan jauh dari orang pertama dan kedua)
Untuk kata tanya yang menggunakan jawaban kata-kata di atas adalah,
Yang mana = dore
Nah trus pakenya?
Ringgo wa dore desu ka? (Apel yang mana-kah?) -> kita sudah belajar ringgo (apel), dan bentuk tanya ..ka?
Jawab :
Ringgo wa kore desu. (Apel yang ini)
Ringgo wa sore desu. (Apel yang itu) -> dekat orang kedua.
Ringgo wa are desu. (Apel yang itu) -> apelnya jauh dari kedua orang yang sedang bercakap-cakap.
Gittooo…., kayaknya dah pada jelas nih? Boleh nih dicoba di hokka-hokka bento! Tapi disana kan ga ada ringgo…??
Label:
belajar bahasa jepang
Sabtu, Mei 16, 2009
[5] Bahasa Jepang hari ini....
Nah, trus gimana kalau kita mau nanya? Itu mah gampaaang……
Kalau kita nanya gimana?
Siapa-kah? Apa-kah? Bagaimana-kah? Titik-titik….kah?
Mereka juga begitu! Tambahin saja dibelakangnya dengan : …..KA?
Cuman gitu? Lha iya….
Anata wa Yamada desu. (Anda (adalah) Yamada).
Anata wa Yamada desu ka? (APAKAH anda (adalah) Yamada?).
Kore wa mikan desu. (Ini (adalah) jeruk).
Kore wa mikan desu ka? (Apakah ini (adalah) jeruk?).
Cuman gitu..?? I..YA!
Makanya kenapa orang Jepang belajar bahasa Indonesia paling cepat kalau sudah kalimat tanya. Anda Sigit kah? Murah kah? Jelek kah?Pokoknya gitu-gitu deh….., mereka dah biasa pakai ka, ka, gitu!
Dan seperti kita semua sudah pahami, bahwa dalam belajar bahasa asing kita harus mempelajari pula bahasa ‘cadangan’. Jadi ketika kondisi mendesak kita gunakan bahasa tersebut. Saya rekomendasikan gunakan bahasa…. tarzan!
Kalau kita nanya gimana?
Siapa-kah? Apa-kah? Bagaimana-kah? Titik-titik….kah?
Mereka juga begitu! Tambahin saja dibelakangnya dengan : …..KA?
Cuman gitu? Lha iya….
Anata wa Yamada desu. (Anda (adalah) Yamada).
Anata wa Yamada desu ka? (APAKAH anda (adalah) Yamada?).
Kore wa mikan desu. (Ini (adalah) jeruk).
Kore wa mikan desu ka? (Apakah ini (adalah) jeruk?).
Cuman gitu..?? I..YA!
Makanya kenapa orang Jepang belajar bahasa Indonesia paling cepat kalau sudah kalimat tanya. Anda Sigit kah? Murah kah? Jelek kah?Pokoknya gitu-gitu deh….., mereka dah biasa pakai ka, ka, gitu!
Dan seperti kita semua sudah pahami, bahwa dalam belajar bahasa asing kita harus mempelajari pula bahasa ‘cadangan’. Jadi ketika kondisi mendesak kita gunakan bahasa tersebut. Saya rekomendasikan gunakan bahasa…. tarzan!
Label:
belajar bahasa jepang
Selasa, Mei 12, 2009
[4] Bahasa Jepang hari ini....
Trus belajar apa lagi nih?? Maaasihh banyak….
Ngomong-ngomong, tahukah anda bahwa di Jepang banyak jin-nya?
Yang paling banyak jin Jepang. Tapi juga tidak sedikit jin China, jin Amerika, jin Korea dan jin kulit sawo matang, jin Indonesia.
Chu go ku (China)
A me ri ka (Amerika)
Kan ko ku (Korea)
In do ne si a (Indonesia)
Tatabahasa : ……A…..jin = orang …A….
Jadi jika anda ingin memperkenalkan diri anda yang berasal dari Indonesia silahkan bilang,
Watashi wa Indonesia-jin desu.
Ingat, jangan sampai terbalik : watashi wa jin indonesia desu……!!
Ngomong-ngomong, tahukah anda bahwa di Jepang banyak jin-nya?
Yang paling banyak jin Jepang. Tapi juga tidak sedikit jin China, jin Amerika, jin Korea dan jin kulit sawo matang, jin Indonesia.
Chu go ku (China)
A me ri ka (Amerika)
Kan ko ku (Korea)
In do ne si a (Indonesia)
Tatabahasa : ……A…..jin = orang …A….
Jadi jika anda ingin memperkenalkan diri anda yang berasal dari Indonesia silahkan bilang,
Watashi wa Indonesia-jin desu.
Ingat, jangan sampai terbalik : watashi wa jin indonesia desu……!!
Label:
belajar bahasa jepang
Sabtu, April 18, 2009
[3] Bahasa Jepang hari ini....
Kita perdalam dahulu penggunaan tata bahasa yang sudah kita pelajari.
...A...wa...B...desu = A adalah B.
Nah disini kita coba menjelaskan siapa kita, maksudnya apa pekerjaan kita.
guru = sensei (ini nih yang akan dikumpulkan pak Agung minggu besok, sensei-tachi = para guru)
dokter = isha
karyawan (perusahaan) = kaishain
pelajar = gakusei
mahasiswa = daigakusei
Nah kita coba,
Watashi wa sensei desu. (Saya adalah guru).
Watashi wa daigakusei desu. (Saya adalah mahasiswa).
Anata wa isha desu. (Anda adalah dokter).
Weleh, weleh, weleh....kok kayaknya gampang ya..??
...A...wa...B...desu = A adalah B.
Nah disini kita coba menjelaskan siapa kita, maksudnya apa pekerjaan kita.
guru = sensei (ini nih yang akan dikumpulkan pak Agung minggu besok, sensei-tachi = para guru)
dokter = isha
karyawan (perusahaan) = kaishain
pelajar = gakusei
mahasiswa = daigakusei
Nah kita coba,
Watashi wa sensei desu. (Saya adalah guru).
Watashi wa daigakusei desu. (Saya adalah mahasiswa).
Anata wa isha desu. (Anda adalah dokter).
Weleh, weleh, weleh....kok kayaknya gampang ya..??
Label:
belajar bahasa jepang
PERJALANAN...
Kita sedang melakukan perjalanan panjang, dengan berbagai macam bawaan untuk hidup dan sembari mencari apa saja yang bisa diperoleh di sepanjang jalan untuk kita makan dan kita sisihkan untuk bekal di perjalanan.
Rombongan ini cukup besar, sehingga perlu berbagi tugas agar semua anggota bisa tetap makan dan melanjutkan perjalanan ini. Yang laki-laki berburu, mencari umbi-umbian dan berbagai usaha untuk mendapatkan makanan, membuat tempat sarana untuk berteduh, mencari bahan untuk sandang dll. Sementara yang wanita harus memasak untuk semua anggota, mengurus anak-anak dan berbagai tugas rumah tangga lainnya..
Tujuan rombongan ini adalah sebuah bukit kedamaian, bukit kebahagiaan yang terletak di ujung cakrawala. Jika diperhatikan benar-benar, bukit itu akan kelihatan jauh di depan dengan megahnya.
Banyak rombongan sejenis yang melakukan perjalanan yang sama, dan tujuannya juga paling tidak hampir semuanya sama. Bukit kedamaian tadi…
Saat ini perjalanan sedang mulai menanjak bukit. Semua anggota rombongan terengah-engah maju langkah demi langkah. Semua berusaha agar tetap punya tenaga untuk menghadapi terjalnya bukit. Persediaan makananpun mulai menipis, sementara hutan mulai berkurang sehingga para pria semakin sulit untuk berburu.
Ada rombongan yang tidak menyadari kesulitan yang sedang dihadapi. Mereka tetap menikmati hidangan sehari-hari dengan riangnya. Memasak dengan jumlah besar dan laukpun berlimpah. Kadang sampai tidak habis dimakan sehingga terpaksa dibuang karena basi. Mereka belum menyadari bahwa persediaan bekal mereka telah mulai berkurang, menipis sedikit demi sedikit..
Dan tentu saja, banyak rombongan telah berhenti untuk melanjutkan perjalanan. Mereka sudah tidak mampu lagi meneruskan, persediaan bekal sudah tidak ada dan barang bawaan sudah dibarter satu demi satu untuk ditukar makanan dengan rombongan lain yang lewat.
Dalam kondisi yang berat bagi semua rombongan ini, ada berita buruk dan mengejutkan.., di depan sana ada jurang yang dalam!! Sudah ada rombongan depan yang terperosok ke dalam jurang, dan tidak sanggup lagi melanjutkan perjalanan!
Suasana yang berat ini menjadi semakin kacau bagi banyak rombongan. Kondisi ini mengubah kelelahan menjadi putus asa untuk sebagian rombongan. Mereka terhenti dan kebingungan. Sebagian menghentikan aktifitas, apalagi hutanpun benar-benar mulai berkurang. Mereka mengalami kepanikan mengetahui perbekalan tinggal tak seberapa. Hanya cukup untuk bertahan beberapa pekan.
Namun demikian, tetap ada yang melanjutkan perjalanan. Berbagai tindakan dan cara dilakukan oleh rombongan-rombongan ini.
Ada yang sepertinya tidak terpengaruh sama sekali dengan kondisi yang sedang terjadi, termasuk tentang berita adanya jurang di tengah perjalanan yang akan dilewati. Entah karena sudah mempersiapkan diri atau karena tidak peduli…
Ada pula rombongan yang terlihat semakin aktif. Mereka tidak hanya mengumpulkan perbekalan dan makanan untuk perjalanan yang masih panjang itu. Tetapi juga melakukan banyak kegiatan, seperti berlatih berlari, berlatih melompat, berlatih memanjat dan berbagai aktifitas fisik lainnya. Yang sepertinya ini merupakan persiapan untuk menghadapi jurang di depan.
Atau pula ada rombongan yang mengumpulkan banyak akar, rotan, kayu dan kemudian sembari melakukan perjalanan mereka membuat berbagai alat dan sarana. Sepertinya ini juga akan digunakan untuk melewati jurang yang belum mereka ketahui seperti apa kondisinya…
Memang ini adalah sebuah perjalanan panjang, dengan tujuan bukit kedamaian yang ada di garis cakrawala. Semua masih belum mengetahui jurang seperti apa yang akan dilalui, hingga nanti ketika jurang sudah ada di depan mata. Namun demikian, jurang itu hanyalah sebuah medan, yang pasti akan dihadapi dan ditemui dalam setiap perjalanan panjang.
Dalam kondisi saat ini, dimana rombongan mengalami kesulitan menapak kaki demi kaki untuk menaklukan terjalnya bukit. Mereka juga akan disulitkan dengan jurang yang akan mereka hadapi entah disisi mana tergantung jalur perjalanan yang mereka lewati.
Perjalanan ini, rute menuju bukit kedamaian tidak akan menjadi lebih mudah dan tidak akan berubah. Terjalnya bukitpun, dalamnya jurang pun tidak akan berubah. Dan yang bisa melewati semua rintangan itu hanyalah rombongan yang telah menyiapkan diri mereka. Baik dengan perbekalan yang cukup untuk perjalanan panjang ini maupun kondisi yang siap untuk segala medan..
Sekali lagi, semua rintangan tidak akan berubah. Namun bagaimana caranya rombongan menyikapi semua itu akan mempengaruhi hasil akhir perjalanan panjang mereka.
Jika dalam kondisi saat ini hanyalah putus asa, bingung bahkan pertikaian saja yang dilakukan maka sangatlah sulit untuk melewati semua rintangan itu dengan mudah. Namun bagi sebagian rombongan yang tetap optimis, menghadapi rintangan itu sebagai tantangan, sebagai bagian dari sebuah perjalanan panjang dan kemudian mereka mempersiapkan cara untuk melewatinya, maka tujuan akhir yang ingin mereka capai bukanlah sebuah mimpi.
Dan…, bagaimana dengan anda? Rombongan seperti apa yang sedang anda pandu? Apakah optimis namun tetap berhati-hati dalam menjalani sehari-hari perjalanan yang sedang sulit ini? Ataukah pesimis, putus asa sehingga tidak tahu lagi harus bagaimana? Atau bahkan tidak peduli, karena perbekalan yang cukup dan berlimpah, sehingga anda merasa semua rintangan akan bisa dilewati? Hati-hati mungkin saja gerobak anda yang kuat itu ternyata as roda di bagian dalam sudah mulai retak dan perlu diganti?
Belum terlambat untuk kita instropeksi dan mawas diri, bersyukur dengan secukupnya perbekalan yang kita miliki, mempersiapkan diri dan optimis untuk menempuh perjalanan yang masih panjang ini….
Rombongan ini cukup besar, sehingga perlu berbagi tugas agar semua anggota bisa tetap makan dan melanjutkan perjalanan ini. Yang laki-laki berburu, mencari umbi-umbian dan berbagai usaha untuk mendapatkan makanan, membuat tempat sarana untuk berteduh, mencari bahan untuk sandang dll. Sementara yang wanita harus memasak untuk semua anggota, mengurus anak-anak dan berbagai tugas rumah tangga lainnya..
Tujuan rombongan ini adalah sebuah bukit kedamaian, bukit kebahagiaan yang terletak di ujung cakrawala. Jika diperhatikan benar-benar, bukit itu akan kelihatan jauh di depan dengan megahnya.
Banyak rombongan sejenis yang melakukan perjalanan yang sama, dan tujuannya juga paling tidak hampir semuanya sama. Bukit kedamaian tadi…
Saat ini perjalanan sedang mulai menanjak bukit. Semua anggota rombongan terengah-engah maju langkah demi langkah. Semua berusaha agar tetap punya tenaga untuk menghadapi terjalnya bukit. Persediaan makananpun mulai menipis, sementara hutan mulai berkurang sehingga para pria semakin sulit untuk berburu.
Ada rombongan yang tidak menyadari kesulitan yang sedang dihadapi. Mereka tetap menikmati hidangan sehari-hari dengan riangnya. Memasak dengan jumlah besar dan laukpun berlimpah. Kadang sampai tidak habis dimakan sehingga terpaksa dibuang karena basi. Mereka belum menyadari bahwa persediaan bekal mereka telah mulai berkurang, menipis sedikit demi sedikit..
Dan tentu saja, banyak rombongan telah berhenti untuk melanjutkan perjalanan. Mereka sudah tidak mampu lagi meneruskan, persediaan bekal sudah tidak ada dan barang bawaan sudah dibarter satu demi satu untuk ditukar makanan dengan rombongan lain yang lewat.
Dalam kondisi yang berat bagi semua rombongan ini, ada berita buruk dan mengejutkan.., di depan sana ada jurang yang dalam!! Sudah ada rombongan depan yang terperosok ke dalam jurang, dan tidak sanggup lagi melanjutkan perjalanan!
Suasana yang berat ini menjadi semakin kacau bagi banyak rombongan. Kondisi ini mengubah kelelahan menjadi putus asa untuk sebagian rombongan. Mereka terhenti dan kebingungan. Sebagian menghentikan aktifitas, apalagi hutanpun benar-benar mulai berkurang. Mereka mengalami kepanikan mengetahui perbekalan tinggal tak seberapa. Hanya cukup untuk bertahan beberapa pekan.
Namun demikian, tetap ada yang melanjutkan perjalanan. Berbagai tindakan dan cara dilakukan oleh rombongan-rombongan ini.
Ada yang sepertinya tidak terpengaruh sama sekali dengan kondisi yang sedang terjadi, termasuk tentang berita adanya jurang di tengah perjalanan yang akan dilewati. Entah karena sudah mempersiapkan diri atau karena tidak peduli…
Ada pula rombongan yang terlihat semakin aktif. Mereka tidak hanya mengumpulkan perbekalan dan makanan untuk perjalanan yang masih panjang itu. Tetapi juga melakukan banyak kegiatan, seperti berlatih berlari, berlatih melompat, berlatih memanjat dan berbagai aktifitas fisik lainnya. Yang sepertinya ini merupakan persiapan untuk menghadapi jurang di depan.
Atau pula ada rombongan yang mengumpulkan banyak akar, rotan, kayu dan kemudian sembari melakukan perjalanan mereka membuat berbagai alat dan sarana. Sepertinya ini juga akan digunakan untuk melewati jurang yang belum mereka ketahui seperti apa kondisinya…
Memang ini adalah sebuah perjalanan panjang, dengan tujuan bukit kedamaian yang ada di garis cakrawala. Semua masih belum mengetahui jurang seperti apa yang akan dilalui, hingga nanti ketika jurang sudah ada di depan mata. Namun demikian, jurang itu hanyalah sebuah medan, yang pasti akan dihadapi dan ditemui dalam setiap perjalanan panjang.
Dalam kondisi saat ini, dimana rombongan mengalami kesulitan menapak kaki demi kaki untuk menaklukan terjalnya bukit. Mereka juga akan disulitkan dengan jurang yang akan mereka hadapi entah disisi mana tergantung jalur perjalanan yang mereka lewati.
Perjalanan ini, rute menuju bukit kedamaian tidak akan menjadi lebih mudah dan tidak akan berubah. Terjalnya bukitpun, dalamnya jurang pun tidak akan berubah. Dan yang bisa melewati semua rintangan itu hanyalah rombongan yang telah menyiapkan diri mereka. Baik dengan perbekalan yang cukup untuk perjalanan panjang ini maupun kondisi yang siap untuk segala medan..
Sekali lagi, semua rintangan tidak akan berubah. Namun bagaimana caranya rombongan menyikapi semua itu akan mempengaruhi hasil akhir perjalanan panjang mereka.
Jika dalam kondisi saat ini hanyalah putus asa, bingung bahkan pertikaian saja yang dilakukan maka sangatlah sulit untuk melewati semua rintangan itu dengan mudah. Namun bagi sebagian rombongan yang tetap optimis, menghadapi rintangan itu sebagai tantangan, sebagai bagian dari sebuah perjalanan panjang dan kemudian mereka mempersiapkan cara untuk melewatinya, maka tujuan akhir yang ingin mereka capai bukanlah sebuah mimpi.
Dan…, bagaimana dengan anda? Rombongan seperti apa yang sedang anda pandu? Apakah optimis namun tetap berhati-hati dalam menjalani sehari-hari perjalanan yang sedang sulit ini? Ataukah pesimis, putus asa sehingga tidak tahu lagi harus bagaimana? Atau bahkan tidak peduli, karena perbekalan yang cukup dan berlimpah, sehingga anda merasa semua rintangan akan bisa dilewati? Hati-hati mungkin saja gerobak anda yang kuat itu ternyata as roda di bagian dalam sudah mulai retak dan perlu diganti?
Belum terlambat untuk kita instropeksi dan mawas diri, bersyukur dengan secukupnya perbekalan yang kita miliki, mempersiapkan diri dan optimis untuk menempuh perjalanan yang masih panjang ini….
Label:
renungan
Jumat, April 10, 2009
[2] Bahasa Jepang hari ini....
Kemudian kita belajar kata ganti penunjuk,
Ini = kore
Itu = sore
Dan mari kita tambahkan belajar beberapa kata benda dalam bahasa Jepang.
Jeruk = mikan
Apel = ringgo
Nasi = gohan
Mobil = kuruma
Buku = hon
Dengan menggunakan pola kalimat yang pernah kita pelajari,
....A...wa....B....desu, kita gunakan kata-kata di atas.
Kore wa mikan desu = Ini (adalah) jeruk. --> (adalah) kadang tidak dibaca.
Sore wa kuruma desu = Itu (adalah) mobil.
Kore wa hon desu = Ini (adalah) buku.
Woow..., sedikit lagi kayaknya bisa ke Jepang nih....
Ini = kore
Itu = sore
Dan mari kita tambahkan belajar beberapa kata benda dalam bahasa Jepang.
Jeruk = mikan
Apel = ringgo
Nasi = gohan
Mobil = kuruma
Buku = hon
Dengan menggunakan pola kalimat yang pernah kita pelajari,
....A...wa....B....desu, kita gunakan kata-kata di atas.
Kore wa mikan desu = Ini (adalah) jeruk. --> (adalah) kadang tidak dibaca.
Sore wa kuruma desu = Itu (adalah) mobil.
Kore wa hon desu = Ini (adalah) buku.
Woow..., sedikit lagi kayaknya bisa ke Jepang nih....
Label:
belajar bahasa jepang
[1] Bahasa Jepang hari ini....
Pertama yang harus kita ketahui adalah kata ganti orang...
saya = watashi
kamu = anata (ingat di lagu kokoro no tomo)
Dalam kalimat bahasa jepang membutuhkan partikel untuk 'memisah-misahkan' mana yang subyek, mana yang predikat dan obyeknya. Kira-kira mudahnya begitu...
Tatabahasa dasar :
...A...wa (adalah)...B....desu (tidak ada arti).
jika diterjemahkan menjadi : A adalah B.
langsung coba,
watashi wa Sigit desu = saya adalah Sigit.
anata wa Yamada desu = anda adalah Yamada.
OK, langsung bisa anda pakai sekarang juga.....
saya = watashi
kamu = anata (ingat di lagu kokoro no tomo)
Dalam kalimat bahasa jepang membutuhkan partikel untuk 'memisah-misahkan' mana yang subyek, mana yang predikat dan obyeknya. Kira-kira mudahnya begitu...
Tatabahasa dasar :
...A...wa (adalah)...B....desu (tidak ada arti).
jika diterjemahkan menjadi : A adalah B.
langsung coba,
watashi wa Sigit desu = saya adalah Sigit.
anata wa Yamada desu = anda adalah Yamada.
OK, langsung bisa anda pakai sekarang juga.....
Label:
belajar bahasa jepang
Selasa, Maret 10, 2009
membuat MIMPI
Pernahkan anda merasakan suatu kejadian, ketika berhasil sukses atas suatu proses atau kegiatan baik itu pendidikan, karir, bisnis dan lainnya – saat itu baru menyadari, ‘lho ini kan sesuatu yang pernah saya impikan!’
Atau pula anda merasa bahwa ‘sepertinya semua berjalan pada jalur yang benar’, urutan ‘mukjizat-mukjizat’ dari Tuhan selalu memudahkan anda menggapai impian?
Atau kadang anda merasa sepertinya kemarin baru membicarakan tentang si A, sekarang dia muncul di depan rumah…
Jika hal-hal seperti di atas, atau yang mirip seperti di atas anda alami berarti anda sudah melakukan proses ‘hukum tarik menarik’ dimana anda telah menjadi magnet bagi segala hal yang ingin anda tarik. Anda telah memimpikan sesuatu yang pada awalnya mustahil buat anda saat itu, tetapi dengan keinginan yang sungguh-sungguh mimpi itu tanpa anda sadari telah masuk dan tertanam pada otak bawah sadar anda. Sehingga meskipun anda telah ‘melupakan’ hal tersebut, gerak tubuh anda, pikiran anda, usaha anda, akan dipandu dan diarahkan untuk mendekati dan mencapai mimpi tersebut. Oleh pikiran bawah sadar anda!
Bagaimana jika kita melatih diri untuk selalu membuat mimpi? Hasilnya akan sangat luar biasa! Semuanya menjadi terasa mudah dicapai, dan kita akan semakin bersemangat untuk membuat mimpi yang lebih besar lagi. Itu pulalah yang telah dilakukan oleh mereka, orang-orang yang telah sukses dengan kehidupannya.
Semakin kita yakin dengan mimpi kita, maka akan semakin mudah untuk mendapatkannya. Apa yang selalu anda pikirkan, itu pulalah yang akan anda dapatkan.
Atau pula anda merasa bahwa ‘sepertinya semua berjalan pada jalur yang benar’, urutan ‘mukjizat-mukjizat’ dari Tuhan selalu memudahkan anda menggapai impian?
Atau kadang anda merasa sepertinya kemarin baru membicarakan tentang si A, sekarang dia muncul di depan rumah…
Jika hal-hal seperti di atas, atau yang mirip seperti di atas anda alami berarti anda sudah melakukan proses ‘hukum tarik menarik’ dimana anda telah menjadi magnet bagi segala hal yang ingin anda tarik. Anda telah memimpikan sesuatu yang pada awalnya mustahil buat anda saat itu, tetapi dengan keinginan yang sungguh-sungguh mimpi itu tanpa anda sadari telah masuk dan tertanam pada otak bawah sadar anda. Sehingga meskipun anda telah ‘melupakan’ hal tersebut, gerak tubuh anda, pikiran anda, usaha anda, akan dipandu dan diarahkan untuk mendekati dan mencapai mimpi tersebut. Oleh pikiran bawah sadar anda!
Bagaimana jika kita melatih diri untuk selalu membuat mimpi? Hasilnya akan sangat luar biasa! Semuanya menjadi terasa mudah dicapai, dan kita akan semakin bersemangat untuk membuat mimpi yang lebih besar lagi. Itu pulalah yang telah dilakukan oleh mereka, orang-orang yang telah sukses dengan kehidupannya.
Semakin kita yakin dengan mimpi kita, maka akan semakin mudah untuk mendapatkannya. Apa yang selalu anda pikirkan, itu pulalah yang akan anda dapatkan.
Label:
yume
Kamis, Februari 19, 2009
TOKYO
Hari ini (19/2), saya harus menyelesaikan beberapa pekerjaan sejak pagi hingga rencana bertemu beberapa mitra kerja di malam hari.Pagi, sementara partner saya di Tokyo harus bertemu dengan konsumen, saya menyempatkan berjalan sekitar gedung konsumen tsb.Lokasi ada di dekat stasiun Ochanomizu. Lingkungan bisnis yang kompleks tapi teratur rapi.Di sebelah bangunan ada stasiun, dengan jalur kereta yang posisinya lebih rendah daripada jalan raya. Bersebelahan dengan sungai yang cukup besar. Kemudian ada jembatan besar yang lewat di atas stasiun tsb.Di seberang jembatan sebelah kiri berdiri bangunan megah sebuah universitas kedokteran gigi. Kemudian di sebelah kanan ada kuil kecil tapi cukup megah bernama Yushima Sei Do.Suasana pagi cukup ramai dengan para pekerja yang sedang menuju tempat kerja masing-masing. Mereka cukup melengkapi diri dari udara dingin yang menerpa tubuh, apalagi di sekitar gedung-gedung besar terjadi aliran udara yang unik. Saya mencoba berlindung di sebuah tiang bangunan yang sangat besar. Namun meskipun saya coba berkeliling untuk mencari di sisi mana saya akan terlindung dari udara dingin tersebut, ternyata tempat itu tidak saya temukan!Ini karena aliran udara di sekitar gedung-gedung akan menimbulkan pusaran dan aliran tidak teratur yang juga akan berbelok sesuai kontur ruang di sekitar gedung tersebut.Kembali tentang sekitar gedung. Beberapa puluh meter di belakang gedung ada jalan raya untuk 4 jalur kendaraan. Dan disitu merupakan pusat toko alat musik.Sepanjang 100 meter jalan tersebut berdiri puluhan toko musik dengan masing-masing punya keunikan yang berbeda.Gitar dari berbagai model, dari yang harganya beberapa juta rupiah hingga yang ratusan juta bisa didapat disini.Untuk alat musik lain juga dengan mudah bisa ditemukan disini. Benar-benar surganya musisi dan pehobi musik...
Label:
jepang,
perjalanan
Hokka hokka bento
7 Peb 2009 jam 13:53 sampai di stasiun tujuan, kami sudah ditunggu oleh penanggung jawab personalia di sana. Hal pertama yang kami lakukan adalah mencari makan. Waktu sudah menunjukkan pukul 2 siang, dan ternyata dengan jadwal yang saya buat tidak cukup waktu untuk bisa meluangkan makan siang di jalan karena memang perjalanan dari kereta yang satu pindah kereta yang lain butuh waktu dan cukup repot dengan bawaan koper masing-masing. Ada cara lain yaitu beli bento (makanan yang dikemas dalam box) di stasiun kemudian di makan di dalam kereta. Tetapi sepertinya juga kurang memuaskan dan terkesan terburu-buru. Setelah mencari beberapa restoran, akhirnya kami memutuskan ke Hokka-Hokka Bento. Ya, di Jepang juga ada (karena memang itu nama Jepang) Hokka-hokka bento. Ini bukan restoran, tetapi tetapi tempat membeli makanan dalam kotak yang tidak bisa dimakan ditempat. Karena itu maka namanya bento.13 tahun yang lalu, ketika malas untuk memasak saya biasa membeli makanan di tempat ini. Kadang ebi fried, chicken karaage atau beef steak. Masuk ke tempat itu, kami mulai memilih makanan. Dan luar biasa! Saya mendapatkan harga beef steak bento 600 yen! Dan itu berarti masih tetap sama dibanding dengan 13 tahun ketika saya meninggalkan Jepang.Bagaimana ini bisa terjadi??Kita tahu bahwa setiap tahun di Indonesia mengalami inflasi yang sangat tinggi. Sebagai alat ukur yang sederhana dengan menganut patokan perhitungan dinar, harga kambing untuk kurban setiap tahun mengalami kenaikan yang signifikan. Padahal kita tahu, yang kita beli adalah selalu kambing yang sama ukuran. Tetapi selalu seolah-olah harga kambing mengalami kenaikan. Demikian pula dengan harga kebutuhan pokok lainnya. Disini kita terjebak, bukan harga barang tersebut yang naik karena pada dasarnya nilai barang tersebut tidak berubah tetapi nilai rupiah yang menurunlah biang keladinya. Ini semua karena inflasi tadi! Jadi semakin lama karena kemampuan tukar rupiah semakin menurun sehingga 'seolah-olah' harga barang menjadi naik. Dan hal inilah yang hampir-hampir tidak terjadi di Jepang, sehingga harga makanan yang sama sejak 13 tahun hingga saat ini tetap. Bahkan untuk barang elektronik, karena memang disini adalah biangnya (baca:pembuatnya) maka untuk barang yang sama cenderung semakin lama semakin turun. Apalagi kalau kita menabung, saya yakin sudah banyak orang yang mulai 'ngeh' bahwa semakin lama uang ditabung bukan menjadi semakin meningkat nilainya tetapi menjadi turun. Jadi apa yang harus kita lakukan??
SW
SW
Label:
perjalanan
Selasa, Februari 17, 2009
Perjalanan ke Tokyo
Hari ini (16 Peb) saya harus melakukan perjalanan yang cukup panjang, dari iyomishima ke tokyo.Melalui bantuan staf di kantor, tiket kereta bisa saya peroleh pagi hari diantar seorang agen travel di kota itu.Ada tiga lembar tiket. Yang pertama adalah tiket untuk naik kereta seharga 11050 yen. Tiket ini harus dibeli jika kita ingin naik kereta.Paling tidak kita bisa naik kereta 'donko' (kereta yang akan berhenti di setiap stasiun'). Jadi jika perjalanan hari ini saya menggunakan donko maka kemungkinan akan membutuhkan waktu seharian?Besok baru sampai? Tentu itu bukan pilihan. Tiket kedua adalah tiket agar boleh naik kereta cepat (belum yang sangat cepat atau super cepat!).Kemudian tiket ketiga adalah tiket untuk naik kereta super cepat (mereka bilang shinkansen = super express!) seharga 6470 yen.Total ongkos perjalanan ini 18250 yen (2 juta lebih untuk kurs sekarang).Jarak perjalanan 830 km. Pertama dari kota Iyomishima ke Okayama sejauh 87 km memakan waktu 80 menit menggunakan kereta Shiokaze no.22.Berikutnya saya memilih kereta shinkansen Nozomi no.94 yang berangkat jam 17:24, tiba di Tokyo jam 20:53. Sehingga perjalanan itu memakan waktu 209 menit.Jarak kedua kota itu 733 km. 733 km?? Jadi saya naik kereta dengan kecepatan rata-rata 3.5 km/menit atau 210 km per jam? Belum lagi kereta ini berhenti di beberapa stasiun, berarti kecepatan maksimalnya lebih dari itu?
Membayangkan hal tersebut adalah hal yang sangat luar biasa! Jakarta Surabaya tidak sampai 4 jam? Woow...Suasana di dalam kereta sangat nyaman, kalau tidak dibilang luar biasa nyaman.Bersih, pasti. Itu tidak perlu dibahas. Penerangan sangat cukup buat saya untuk menulis ini dengan tanpa gangguan.Fasilitas semua terawat dengan baik. Bahkan toiletpun sangat bersih. Lebih bersih daripada toilet umum di mal-mal di Jakarta. (Kecuali memang saat ini ada beberapa mal yang menjaga sekali kebersihan toiletnya).Sejak awal naik hingga saya menulis tulisan ini belum ada satupun sesuatu hal yang saya anggap sebagai cacat atau kerusakan dari fasilitas yang ada.Saat ini ada penjual makanan, ya penjual makanan, lewat. Layaknya di pesawat, mereka membawa kereta dorong berisikan banyak makanan dan minuman yang dijual.Tapi mereka bukan penjual liar. Mereka adalah karyawan sehingga jualan itu juga bagian dari pelayanan dalam kereta.Tidak perlu khawatir. Tidak akan ada pemaksaan ataupun kecurangan. Barang basi digoreng lagi...Bahkan meskipun tidak beli, mereka tetap memberikan senyum yang ramah dan sangat santun.Pakaian mereka yang orange kombinasi dengan putih sangat kontras dengan suasana di dalam kereta yang cenderung abu-abu agak biru.Saat ini waktu menunjukkan pukul 20:15. Kira-kira 40 menit lagi saya akan sampai di Tokyo. Dari situ saya harus melanjutkan perjalanan menggunakan kereta Yamanote Line. Yaitu kereta di dalam kota Tokyo yang jalurnya berputar-putar.Sehingga kalau kita tidak turun maka akan melewati kembali tempat dimana tadi kita naik. Dan itu tidak masalah.... (Silahkan berputar-putar sepuasnya!!).Tujuan stasiun Ikebukuro, karena saya sudah pesan hotel melalui internet di sekitar stasiun tersebut untuk 2 malam.
SW
Label:
jepang,
perjalanan
Jumat, Februari 06, 2009
Transit 4 JAM??
Ya.., jalan menuju osaka harus lewat denpasar. Sampe denpasar jam 8an (lupa tepatnya!), untuk melanjutkan perjalanan jurusan osaka dari halte yang belum jelas (belum diumumin), dan katanya di jadwal akan jalan jam 00:15. Iya, jam nol nol. Maksudnya tengah malam gitu..
Jadi kita-kita kayak pengungsi, nunggu 4 jam lebih buat naik trayek berikutnya....
Duh, kasian deh. Tahu gitu tadi bawa tenda, pembakaran dan ayam 2 ekor....
Tapi ra-po-po...
Emang itu satu-satunya jalan menuju osaka hari ini jika menggunakan Garuda! Ini bukti cinta bangsa sendiri. Tidak mengeluh... (lha itu tulisan di atas apaan kalau bukan lagi ngeluh???)
Untungnya saja di bandara denpasar, ga ada calo atawa pedagang asongan...
Lha kalau ada, mereka jualan harus pake dolar dan duty free (bebas pajak) gitu? Ribet. Pasti pada ga mau jualan... Apalagi buat jualan kesini ntar mereka harus masuk pake paspor???
Iseng barusan coba mau beli cemilan, sekedar pengusir penat. (Tapi kalau bawa cemilan malah bakalan bikin 4 orang tuh pada datang, jadi penat pergi pasukan perut kosong datang!). Sampe di warung (dalam bandara tentunya, karena kita ga bisa keluar dari bandara. Dah proses imigrasi soalnya), bingung! Kacang goreng harganya ga jelas. Cuman 3.5 atau 4,5 gitu! Diperatiin, lha itu pake dolar! Jadi kalau beli tuh, kacang polong garuda harus hitung harganya kali kurs yang katanya 12075. MAHAL AMAT??!!! Ga jadi!!
Mending ga nyemil....
Cuman berubung peliharaan di perut pada ribut, daripada berontak ntar malah malu-maluin makanya kita putusin (cinta? bukan..) makan ke mc deeeeee.... (lha bukannya itu lagi mo dihindarin? o iya, ntar deh kita bicarain same mereka lagi...)
Ok, besok kalau bisa kirim beberapa foto-foto...
Jadi kita-kita kayak pengungsi, nunggu 4 jam lebih buat naik trayek berikutnya....
Duh, kasian deh. Tahu gitu tadi bawa tenda, pembakaran dan ayam 2 ekor....
Tapi ra-po-po...
Emang itu satu-satunya jalan menuju osaka hari ini jika menggunakan Garuda! Ini bukti cinta bangsa sendiri. Tidak mengeluh... (lha itu tulisan di atas apaan kalau bukan lagi ngeluh???)
Untungnya saja di bandara denpasar, ga ada calo atawa pedagang asongan...
Lha kalau ada, mereka jualan harus pake dolar dan duty free (bebas pajak) gitu? Ribet. Pasti pada ga mau jualan... Apalagi buat jualan kesini ntar mereka harus masuk pake paspor???
Iseng barusan coba mau beli cemilan, sekedar pengusir penat. (Tapi kalau bawa cemilan malah bakalan bikin 4 orang tuh pada datang, jadi penat pergi pasukan perut kosong datang!). Sampe di warung (dalam bandara tentunya, karena kita ga bisa keluar dari bandara. Dah proses imigrasi soalnya), bingung! Kacang goreng harganya ga jelas. Cuman 3.5 atau 4,5 gitu! Diperatiin, lha itu pake dolar! Jadi kalau beli tuh, kacang polong garuda harus hitung harganya kali kurs yang katanya 12075. MAHAL AMAT??!!! Ga jadi!!
Mending ga nyemil....
Cuman berubung peliharaan di perut pada ribut, daripada berontak ntar malah malu-maluin makanya kita putusin (cinta? bukan..) makan ke mc deeeeee.... (lha bukannya itu lagi mo dihindarin? o iya, ntar deh kita bicarain same mereka lagi...)
Ok, besok kalau bisa kirim beberapa foto-foto...
Label:
perjalanan
Langganan:
Postingan (Atom)