Senin, Oktober 11, 2010

Oku Nobuyuki (2)

Pekan ini kita bertemu kembali dengan Oku Nobuyuki (Oku-san), melanjutkan paparan tentang orenoyume (mimpi saya) pada sebuah diskusi yang dilaksanakan pada tanggal 2 Okt 2010. Minggu lalu Oku-san sudah menceritakan tentang mimpi dan bagaimana mimpi bisa kita wujudkan, tentang latar belakang hingga bisa berada di Indonesia, dan tentang berbagai hal. Bahkan pula Oku-san membahas pendapatnya mengenai negeri kita dan Pancasilanya.
Kali ini kita bisa lanjutkan pemikiran-pemikiran yang luar biasa dari Oku-san, semoga bisa menjadi inspirasi bagi kita semua.

.................
Kemudian Indonesia menghasilkan beberapa tokoh internasional. Tadi dikatakan
(pada sesi diskusi sebelumnya, red)
banyak orang Indonesia di Jerman yang betul-betul profesional. Dan orang-orang Indonesia itulah yang memajukan ekonomi di Jerman. Kenapa saya bisa ngomong seperti ini, karena saya tahu orang-orangnya. Diantara salah satu VW yaitu proyek disain salah satunya orang Indonesia. Dia lulusan ITB.
Jadi jangan kita meremehkan orang Indonesia. Dan satu tokoh lagi saya sering-sering ngomong adalah bapak Soedjatmoko. Mungkin tahu nama prof doktor Soedjatmoko, mungkin beberapa orang saja mungkin disini. Bapak Soedjatmoko adalah rektor pertama
(dari Indonesia, red)
universitas PBB. Dan kebetulan setelah saya datang ke Indonesia pertama kali, saya menjadi orang gila Indonesia! Kalau dengar Indonesia, dengar asia ikut seminar mana-mana saya! Disitu saya ketemu pak Soedjatmoko karena universitas PBB bikin seminar umum. Jadi saya tanpa ragu-ragu ikut itu. Dan beliau bikin buku yang sangat bagus juga, saya baca juga, jadi sebenarnya orang Indonesia itu banyak yang bagus gitu lho. Dan sebenarnya bapak Ali Alatas juga, dan saya dengar beberapa kali dicalonkan untuk sekjen PBB juga. Jadi sebenarnya kita, nonsense ya kalau DNA apa gitu ya kalau menurut saya nonsense. Tapi kalau ngomong DNA Indonesia, ya boleh dikatakan bagus, top! Ada buktinya sudah. Dan,dalam orang inipun saya merasa ada buktinya, bahwa DNA Indonesia itu bukan main. Sudah tingkat internasional. Begitu..
Dan saya kembali ke ngomongnya pak Soemo. Waktu itu rombongan kami sebelum datang ke Indonesia, kami singgah di Singapore dahulu. Setelah Singapore baru datang ke Indonesia. Dan waktu itu pak Soemo sedikit ngomong masalah Singapore. “Wah, kamu datang dari Singapore ya? Saya merasa Singapore itu kasihan. Karena banyak orang Singapore hidupnya tanpa injak tanah! Karena mereka tinggal di apartemen-apartemen yang tinggi-tinggi. Sebenarnya namanya manusia, harus injak tanah.”
Disitu, itu salah satu filsafat yang sangat dalam ya. Kita hidup dengan injak tanah adalah, kita selalu merasa terima kasih pada Tuhan. Karena ada tanah inilah kita hidup. Karena ada tanah inilah ada tumbuhan-tumbuhan, makanan-makanan, hewan-hewan. Kita oarng Indonesia bisa merasakan dari kehidupan sehari-hari, masalah itu. Tapi, maaf ya itu banyak yang muji-muji Jepang. Tapi Jepang itu tidak begitu pantas dipuji. Banyak-banyak kejadian yang menyedihkan, yang itupun menurut saya orang Jepang itu sendiri sudah mulai lupa injak tanah!
Kira-kira 15 tahun yang lalu, ada kejadian yang itu ya. Banyak orang Jepang kaget. Kejadiannya sangat kecil ya. Itu anak SD, suruh bikin gambar. Gambar binatang. Dan di Tokyo, ya. Dan ternyata salah satu. Bukan salah satu kalau ngga’ salah beberapa anak, bikin gambar ayam – kakinya empat!
Jadi mereka ngga’ tahu, ayam itu apa. Jadi, ya ini hanya pikiran saya. Sekarang di Jepang, anak generasi sekarang ya, kira-kira 30an, 20an, mulai pikirannya aneh-aneh. Karena ya mereka, bukan semua ya. Sebagian mereka sudah mulai, lupa injak tanah!
Kemudian, pernah dengar tidak pemerintah besar dan pemerintah kecil?
(Sejenak Okusan diam dan saat itu tidak ada suara sedikitpun...) Jepang pemerintah kecil atau pemerintah besar? Bukan negaranya, pemerintahnya? Indonesia pemerintah besar atau pemerintah kecil? Belum pernah.., mikir? (Ha..ha..ha.., hadirin tergelak tertawa)
.
Ya, jawaban dulu ya. Jepang adalah pemerintah besar! Pemerintah besar artinya, uang pemerintah besar! Jadi buaanyak orang bayar pajak, besar sekali! Kalau gaji saya sekarang di Indonesia, kalau saya hidup di Jepang, saya pasti golongan miskin! Karena, saya ngga’ bisa bayar pajak!
Dan juga itu ya, salah satu contoh adalah pajak warisan. Untuk mewariskan sesuatu kalau ngga’ salah
....(sejenak Okusan berdiskusi dengan bahasa Jepang dengan Nozawa-san)
. Jadi salah satu contohnya itu ya, ada peraturan pajak warisan, jadi misalnya kalau orang kaya, memang tergantung itu kekayaannya. Jadi kalau orang kaya, misalnya saja, saya punya tanah senilai 1 trilyun. Senilai tanah 1 trilyun itu saya wariskan ke anak saya. Tapi kena pajak separoh lebih! Jadi terpaksa saya harus jual tanah itu dijadikan uang baru bisa bayar pajak dan baru bisa ganti nama. Apa yang saya ingin katakan, ya itu begitulah negara Jepang uangnya banyak. Saya ngga’ berani ngomong negara Jepang kaya tapi pemerintah Jepang uangnya banyak.
Tapi dengan uang itu, sebenarnya uang itu dipakai untuk pendidikan lah, untuk kesehatan lah, untuk apa lah...ternyata negara Jepang sekarang eh pemerintah Jepang sekarang hutangnya buanyak sekali! Dan tadi bilang itu 2014 Jepang bangkrut
(sebelumnya ada yang membahas tentang buku ‘2014 Jepang Bangkrut’, red)
, itu maksudnya disitu! Amerika juga sama sebenarnya. Jadi sekarang negara-negara maju, kebanyakan negara-negara maju ternyata kalau melihat keuangan antar pemerintah mereka hampir semua minus!
Hutang ke rakyat, atau pengusaha. Dengan mengeluarkan saham khusus. Ya seperti saham khusus ya...
Tapi Indonesia gimana? Tapi kita belum bangkrut ya, tapi kita susah ngga’ bayar pajak? Kalau pengusaha-pengusaha kecil, maaf ya itu dugaan saya tapi mungkin benar. Pengusaha-pengusaha kecil seperti buka warung di pinggir jalan gitu mereka ga bayar pajak mungkin? Ya, tapi negara Indonesia ini bisa jalan. Jadi sebenarnya negara Jepang, pemerintah Jepang untuk managemen negara bisa belajar dari Indonesia sebenarnya.
Bagaimanapun perusahaan bagus memang tapi hutangnya banyak lebih jelek daripada perusahaan kecil yang tidak ada hutang. Ya, hutang kalau bisa dikembalikan sih ngga’ papa. Tapi, Jepang sekarang tidak begitu harap, boleh dikata hampir tidak ada harapan untuk kembalikan hutang.
Jadi sebenarnya kita hidup di negara, sebenarnya bagus gitu. Jadi hampir semua pemerintah besar sekarang mengalami kesulitan perekonomian. Sekarang kita tahu, dolar terhadap yen juga, dolar terhadap valuta asing sekarang merosot. Kenapa merosot, kekuatan negara Amerika sudah merosot sebenarnya. Makanya saya takut, punya banyak dolar!
(Semua tergelak, termasuk Okusan...)
Lebih bagus itu tukar ke rupiah dijadikan deposit saja. Dan dengan latar belakang itu, sekarang saya sendiri melakukan apa.
E..pertama, sekarang, bikin sistem bahasa Jepang. Sistem pembelajaran bahasa Jepang, dan kalau pakai sistem saya ini kalau misalnya seminggu 2 kali belajar dengan ‘serius’ setengah tahun bisa dapat Nihonggo Nouryoku Siken
(Ujian Kemampuan Bahasa Jepang, red) 3 kyu! (3 kyu=level 3, red).(Whooo....., semua hadirin terkejut dan kagum!).
Sudah dibuktikan di perusahaan pak Sigit, dan kenapa saya jadi begitu – karena saya kira-kira 15 tahun mengajar bahasa Jepang di Darma Persada. Disitu, dan juga sampai sekarangpun saya anggota ASJI juga Asosiasi Studi Jepang di Indonesia. Jadi kalau guru bahasa Jepang yang senior, hampir semua saya sudah tahu.
Sayangnya di Indonesia, kalau belajar bahasa Jepang di universitas 4 tahun belajar lulus, waktu itu ya, paling lulus 3 kyu saja! Dan 3 kyu itu apa sih gitu lho! Tingkat 3, 3 kyu itu adalah kemampuan bahasa Jepang kelas 3 SD di Jepang.
Misalnya saja saya belajar bahasa Indonesia, dan kemampuan bahasa Indonesia setingkat kelas 3 SD berani pakai saya ngga’ sebagai karyawan di perusahaan Indonesia? Jadi boleh dikatakan, universitas di Indonesia yang jurusan Jepang sebenarnya ya tanda tanya besar gitu! Menghasilkan SDM apa sih gitu...
Dan salah satu kenyataannya, ya terutama di Bandung, baanyak sekolah Jepang. Dan hampir semua SMA punya pelajaran bahasa Jepang. Kenapa, karena mereka yang mempunyai 3 kyu saja tidak mampu bekerja di perusahaan. Dan salah satu jalannya menjadi guru! Mereka menciptakan lapangan kerja sendiri. Ada yang bikin kursus, ada yang menawarkan ke sekolah SMA. Itulah buktinya....
Tapi saya sedikit perbaiki ya. Saya punya teman dosen, fakultas humaniora dan apa ya. Sekarang fakultas sastra hilang, namanya beda. Dan itu dekannya teman saya, dan saya ngobrol sama dia, ternyata kalau di UI begitu lulus UI jurusan Jepang bisa dapat 2 kyu! Jadi ada perbaikan sedikit-sedikit.., akan tetapi hampir semua kondisinya masih begitu. Jadi dengan kondisi begitu bagaimana kita bisa maju?
Dan untuk khusus bahasa Jepang saya ada pikiran kuat, menurut saya ya bahasa Inggris ya OK, tapi bahasa Jepang juga penting. Kenapa? Mungkin banyak orang tahu, orang Jepang itu apa? Orang Jepang adalah gila terjemahin! Jadi pokoknya itu buku-buku seluruh negara yang merasa penting semua bisa baca dengan bahasa Jepang! Jadi tanpa mengetahui bahasa selain bahasa Jepang sama sekali tidak masalah kalau di Jepang. Makanya banyak orang Jepang, walaupun datang ke Indonesia, walaupun bekerja di luar negeri, sekarang banyak ya pengusaha kecil keluar dari Jepang, dan mereka-mereka bahasa Inggris tidak begitu pintar. Ngga masalah kalau tinggal di Jepang. Karena di Jepang semua bahasa sudah diterjemahin ke dalam bahasa Jepang.
Itu artinya apa, itu artinya kita juga kalau kita bisa bahasa Jepang dengan begitu saja apalagi sekarang ada internet, informasi yang penting semua bisa dapat!
Ya itulah menurut saya kekhususan bahasa Jepang. Dan dengan alasan itu saya menciptakan BJ system. Sebenarnya BJ system, BJ ya BEJO.....
(Huaa ha haa...., semua hadirin yang tadinya diam menyimak kembali tergelak!).
Itu nama saya. Biar banyak orang dapat untung....
Jadi dengan BJ system itu bisa menguasai bahasa Jepang dalam setengah tahun sampai 3 kyu! Ya, kalau seminggu 2 kali ya. Coba bayangkan kalau setiap hari belajar!
Dan satu lagi cita-cita saya adalah..., SMK berbasis bahasa Jepang!
.......



Hmmm..., apa lagi yang sedang Oku-san gagas? Sepertinya sangat menarik! SMK berbasis bahasa Jepang! Silahkah anda temukan pada edisi minggu depan. Tentu saja dengan materi menarik lainnya!
Seperti juga minggu lalu kami sampaikan, saat ini Oku-san juga secara rutin menerbitkan buletin yang membahas banyak hal seperti tentang bagaimana perusahaan Jepang mengelola managemennya, 5S, horenso, atau juga pelajaran bahasa Jepang atau sebaliknya pelajaran bahasa Indonesia. Dan bahkan peribahasa Jawa yang kemudian dibahas makna dan artinya. Sangat lengkap! Bisa anda peroleh gratis di http://komunikasiij.web.fc2.com/
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Ada mimpi siapa lagi? http://www.orenoyume.com/p/mimpi-mereka.html.

0 komentar:

Posting Komentar