Selasa, November 30, 2010

WURYANANO

Mimpi adalah harapan dan doa. Dalam perjalanan memahami bagaimana agar mimpi bisa menjadi kenyataan, saya menemukan sebuah buku yang sangat luar biasa.
Setelah sekian lama berproses dalam meyakini mimpi dan kemudian banyak kejadian-kejadian yang muncul terkait dengan realisasi mimpi yang pernah saya bayangkan, sering saya merasa seolah-olah mengerti tentang mengapa dan bagaimana itu bisa terjadi. Namun tetap saja ketika saya hendak menjabarkan dalam kata-kata semuanya menjadi kelu dan tidak ada satupun penjelasan yang bisa saya keluarkan.
Bahkan setelah dalam 5 tahun terakhir bersama kawan-kawan membentuk forum diskusi untuk memahami dan membangun potensi diri, tetap saja jawaban tersebut tidak bisa saya keluarkan. Dan buku yang luar biasa tersebut adalah berjudul, “Mengapa Doa Saya Selalu Dikabulkan”.
Pada Bab I buku itu dimulai dengan kalimat, “Sebenarnya sudah sangat jelas dan tegas bahwa semua orang di muka bumi ini mempunyai keharusan dan kewajiban untuk sukses. Semua orang harus dan wajib sukses!”. Kalimat yang akan membuat kita menjadi penasaran, kita memang ingin sukses tapi bagaimana caranya dan seberapa pentingkah peranan doa....

Dalam suatu komunitas pertemanan di dunia maya tanpa disengaja saya bisa mengenal penulis buku ini yaitu Wuryanano, atau sering dikenal sebagai Pak Nano. Disitu saya semakin mengenal sosok yang luar biasa ini. Ternyata Pak Nano menulis buku-bukunya bukan sekedar beropini, namun merupakan bagian dari pengalaman hidup terutama dalam dunia yang beliau geluti, enterpreneur.
Satu hal yang tidak akan saya lupa, pak Nano pernah memberikan semangat kepada saya yang sedang belajar menulis dengan memberikan pendapatnya pada salah satu tulisan saya di blog. Dan untuk kali ini pak Nano menyediakan waktu untuk berbagi cerita, tentang mimpinya...

Membaca buku bapak yang sangat inspiratif, dan juga melihat aktifitas kesibukan bapak yang sangat luar biasa (yang saya baca dari berbagai sumber), tentu tidak terjadi begitu saja. Maukah bapak berbagi, apa mimpi bapak sewaktu masih kecil?

Mimpi saya sesungguhnya selalu mengalami pengembangan dimulai sejak masa kanak-kanak dulu. Saat saya masih kecil seusia anak TK, saya ingin menjadi seperti ayah saya, yang seorang pegawai negeri sipil. Saya merasakan kehidupan masa kecil saya begitu menyenangkan, tidak pernah kekurangan apapun, karena punya ayah yang berpenghasilan baik dan bisa memenuhi segala keinginan saya saat itu, apalagi ibu saya juga seorang guru bantu di sebuah sekolah dasar negeri, yang tentunya juga berpenghasilan, sehingga saya sejak kecil selalu hidup berkecukupan dan sangat membahagiakan. Keinginan untuk bisa seperti ayah saya dalam hal berpenghasilan baik, itu sampai saya duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP), di SMP Negeri 10 Surabaya.
Menginjak masuk sekolah menengah atas (SMA), saya masuk di SMA Negeri 6 Surabaya, seiring dengan pertumbuhan saya menjadi seorang remaja dewasa, ternyata keinginan untuk menjadi seperti ayah saya itu mengalami perubahan, karena saya melihat kebutuhan saya semakin banyak dan tentunya saya juga ingin lebih bisa bergaul dengan anak-anak orang kaya di kalangan menengah atas, yang ternyata kekayaan mereka itu berasal dari orang tuanya yang menjadi pengusaha dan beberapa anak pejabat tinggi di negeri ini. Oleh karena itu, saya mulai berpikir akan jadi orang yang bagaimana saya di masa depan nanti.
Tentunya saya tidak bermaksud meremehkan ayah saya, namun saya melihat ayah saya saat itu tidak ada peningkatan lagi dari statusnya sebagai pegawai negeri, dan penghasilannya juga tidak bisa cepat membesar seperti ayah teman-teman saya yang pengusaha dan pejabat tinggi negeri ini.
Ada kebingungan di dalam diri saya, yang saya sampaikan ke ayah saya dengan menanyakan, bagaimana pendapat ayah tentang pekerjaan saya nanti untuk masa depan saya. Apakah saya bisa menjadi pengusaha ataukah pejabat tinggi negeri ini? Ayah saya menjawab dengan sangat sederhana, dengan hanya mengatakan ke saya bahwa saya sebaiknya mengikuti saja alur saya sendiri, yang pasti nanti akan membimbing saya untuk menjadi siapa di masa depan nanti. Terus terang, jawabab ayah saya itu justru membuat saya bimbang, bagaimana saya memutuskan untuk menjadi siapa di masa depan. Namun hal itu segera saya lupakan, dan saya menikmati saja masa remaja saya selaku anak SMA.
Dalam pergaulan semasa SMA ini ternyata saya merasakan lebih enak dan nyaman berteman dengan anak-anak pengusaha dibandingkan dengan anak-anak pejabat tinggi negeri ini. Menurut saya, anak-anak pengusaha ini lebih enak diajak bicara, diskusi, dan saya pun sering diajak melihat bisnis orang tua mereka., yang ternyata orang tuanya pun menyenangkan untuk diajak bicara. Saya pun semakin senang bergaul dengan mereka yang anak pengusaha. Dan, saya mulai coba-coba jualan kecil-kecilan, yang saya jual ke teman-teman sendiri satu sekolah, seperti jualan keperluan untuk sekolah, misalnya buku dan alat tulis. Sambutan teman-teman pun baik, karena mereka tidak perlu bersusah payah untuk beli keperluannya sendiri, melainkan saya yang sudah menyediakan dan mengantarkan sampai di tangan mereka.
Kebiasaan jualan kecil-kecilan ini terus berlanjut sampai saya kuliah di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya. Segala kebutuhan teman-teman saya, calon dokter hewan ini, saya penuhi. Hasilnya jauh lebih bagus dibandingkan saat masih SMA dulu.
Satu hal pasti, sejak itu saya sudah tidak lagi ingin menjadi pegawai negeri sipil, namun saya pun masih ragu-ragu apakah saya bisa terus jualan untuk memperoleh uang, ataukah saya harus bekerja di perusahaan, yang jelas bukan untuk jadi pegawai negeri. Seiring berjalannya waktu, saya pun lebih sering bermain dengan teman-teman saya yang anak pengusaha, berdiskusi apa pun, sangat menyenangkan. Sehingga akhirnya saya berhasil lulus sebagai dokter hewan dengan predikat “cum laude”, dan waktu itu ada penawaran dari PT. Pupuk Kalimantan Timur (Persero) sebuah perusahaan pupuk yang membutuhkan seorang dokter hewan sebagai Manajer Unit untuk mengurus Unit Pertanian dan Peternakan Terpadu milik Pupuk Kaltim di Bontang, Kalimantan Timur, dengan status karyawan kontrak selama satu tahun, dan bisa diperpanjang dengan melihat kondisinya nanti. Saat membaca tawaran yang ditempel di papan pengumuman fakultas, saya beranikan diri untuk melamar posisi itu.
Anehnya, yang mengajukan lamaran hanya saya seorang diri, teman-teman saya yang dokter hewan tidak ada satu pun yang melamar ke perusahaan milik negara itu. Sebabnya adalah, teman-teman dokter hewan lebih memilih untuk menjadi pegawai negeri sipil, daripada pegawai kontrakan. Saya berani memilih, karena mungkin di pikiran saya sama sekali sudah tidak ada keinginan untuk menjadi pegawai negeri. Meskipun saya juga belum berani memutuskan untuk jadi penjual sebagai sumber penghasilan saya. Jadi tidak ada salahnya jika saya jadi pegwai kontrakan di Pupuk Kaltim, Bontang, dengan gaji lumayan besar saat itu, jauh lebih besar dibandingkan gaji pegawai negeri yang ijasahnya setara dengan dokter hewan. Dan, singkatnya saya langsung diterima di Pupuk Kaltim, untuk mengurus Unit Pertanian dan Peternakan Terpadu, di Bontang Kalimantan Timur, dan saya pun memperoleh fasilitas rumah dinas dan mobil operasional.
Jadi kalau ada yang bertanya, apa mimpi atau cita-cita saya pada waktu kecil? Saya tidak bisa menjawabnya secara pasti, karena mimpi saya selalu berkembang mengikuti perkembangan usia dan pengalaman saya.

Wow, tadinya saya berpikir bapak mengalami banyak pilihan setelah lulus kuliah dan baru kemudian menemukan jalan untuk menjadi seorang entrepreneur. Tapi setelah mendengar perjalanan ‘untuk berlatih’ menjadi seorang entrepreneur yang begitu panjang, saya jadi teringat buku yang berjudul Outliers. Disitu dijelaskan kaidah 10000 (sepuluh ribu) jam, sebuah angka ajaib yang ditemukan oleh para peneliti bahwa untuk menjadi seorang ahli atau orang yang menguasai bidangnya dibutuhkan waktu 10000 jam. Dan bapak ternyata telah melatih jiwa entrepreneur itu sejak kanak-kanak. Yang tentu saja saya yakin telah melampaui kaidah tersebut.
Disini saya pribadi menjadi terinspirasi, bahwa sebaiknya kita melatih anak-anak kita untuk belajar berbisnis sejak dini. Terlepas nantinya dia akan menjadi wirausahawan atau sekedar karyawan tapi paling tidak ada langkah yang bisa dia pilih untuk masa depannya...

Pertanyaan berikutnya, untuk saat ini capaian apa yang bapak rasakan dan bisa banggakan sebagai hasil dari perjalanan bapak yang luar biasa tersebut?

Mengenai pencapaian yang telah saya peroleh, saya bersyukur memiliki keluarga yang selalu berbahagia di setiap saat, selalu berkecukupan tidak pernah kekurangan sesuatu hal apapun, punya seorang istri dan dua anak laki-laki yang selalu mensupport saya dalam segala hal. Saya pikir inilah pencapaian yang paling membahagiakan sekaligus membanggakan saya. Disamping itu, tentu saja dengan aktivitas saya selama ini, saya juga punya kesempatan bisa berbagi pengalaman dengan banyak orang melalui buku-buku motivasi yang telah saya tulis, yang saya harapkan bisa mengisnprasi banyak orang untuk bisa menjalani kehidupan ini secara lebih baik.
Saya juga bersyukur bisa mengayomi ratusan karyawan yang ikut membantu mengembangkan usaha saya selama ini, setidaknya saya sudah ikut membantu mengurangi jumlah pengangguran di negeri ini.

Saya yakin para pembaca pasti sependapat bahwa bapak saat ini telah mendapatkan hasil dari usaha keras yang bapak lakukan selama ini. Namun demikian saya yakin pula bahwa bapak pasti masih punya mimpi besar yang ingin bapak raih untuk mengisi perjalanan ke depan yang masih panjang. Kira-kira mimpi apa yang ingin bapak raih jika kami boleh tahu?

Memang masih ada sebuah keinginan atau kalau boleh dikatakan sebuah obsesi saya, yaitu saya ingin membantu mengembangkan para pelaku bisnis di sektor usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM, agar mereka ini menjadi lebih baik dari segala sisi, baik di sisi kualitas produksinya, marketingnya, maupun manajemen bisnisnya, disamping juga para pelaku bisnis UMKM ini harus sudah bisa Bankable alias bisa dipercaya oleh Bank jika mau mengajukan kredit usaha untuk mengembangkan bisnisnya.
Oleh karena itu, saya membentuk Komunitas Usaha Kecil dan Menengah di Jawa Timur, dengan tujuan agar para pelaku bisnis UMKM ini mau bergabung dan saling berbagi pengalaman bisnisnya demi kemajuan bersama. Namun ternyata memang tidak mudah untuk mengumpulkan dan membina para pebisnis UMKM ini. Kebanyakan dari mereka seringkali merasa tidak punya waktu untuk mengikuti berbagai kegiatan yang saya selenggarakan. Ya, saya juga harus memakluminya, namun saya tetap berusaha untuk memberikan nilai tambah kepada para pelaku bisnis UMKM ini. Bahkan saya berpikir, seandainya saja saya ini seorang Menteri di bidang UMKM, mungkin saya bisa lebih leluasa bergerak dan lebih berpengaruh untuk memajukan para pelaku bisnis UMKM di negeri ini... hahaha, akhirnya saya juga ingin jadi seorang Menteri di Republik ini deh. InsyaAllah.

Pak Nano benar-benar telah menjadi motor penggerak dalam dunia entrepreneur. Bukan hanya menjadi pelaku, tapi juga penggerak dan bahkan guru dari dunia entrepreneur itu sendiri. Tidak cukup dengan bisnis yang digelutinya, pak Nano juga mendirikan Lembaga Pendidikan Profesi yang digunakan untuk mencetak calon tenaga profesional maupun calon mengusaha andal. Lembaga ini bekerja sama dengan dunia usaha secara langsung sehingga bisa menghasilkan lulusan yang benar-benar handal dan siap untuk menjadi entrepreneur sejati.
Setelah itu juga mendirikan lembaga pelatihan untuk calon pengusaha maupun pengusaha yang ingin lebih memajukan usahanya, yaitu The RE-ACT atau The Real Entrepreneur Action.
Saat ini pak Nano dikenal pula sebagai public speaker dan konsultan pengembangan diri. Sering diminta menjadi pembicara maupun  moderator di berbagai acara talk show, seminar, dan workshop tentang motivasi, pengembangan diri dan kepemimpinan.
Masih banyak aktifitas yang pak Nano lakukan, dan anda bisa temukan di
http://www.swastikaprima.ac.id/

-----------------------------------------------------------------------------------------------
Ada mimpi siapa lagi? http://www.orenoyume.com/p/mimpi-mereka.html.

2 komentar:

WURYANANO mengatakan...

Terima kasih Mas Sigit atas dimuatnya tulisan tentang saya ini. Semoga membawa manfaat untuk menjalani kehidupan lebih baik lagi.

Salam Luar Biasa Prima!
Wuryanano

Sigit Widodo mengatakan...

Sama-sama pak Nano, saya juga mengucapkan banyak terima kasih atas kesediaan bapak berbagi mimpi disini. Cerita yang luar biasa ini telah memberi dorongan bagi saya untuk melakukan segalanya lebih baik lagi dan demikian pula semoga bagi para pembaca yang lain...
Salam

Posting Komentar