Kamis, Februari 19, 2009

Hokka hokka bento

7 Peb 2009 jam 13:53 sampai di stasiun tujuan, kami sudah ditunggu oleh penanggung jawab personalia di sana. Hal pertama yang kami lakukan adalah mencari makan. Waktu sudah menunjukkan pukul 2 siang, dan ternyata dengan jadwal yang saya buat tidak cukup waktu untuk bisa meluangkan makan siang di jalan karena memang perjalanan dari kereta yang satu pindah kereta yang lain butuh waktu dan cukup repot dengan bawaan koper masing-masing. Ada cara lain yaitu beli bento (makanan yang dikemas dalam box) di stasiun kemudian di makan di dalam kereta. Tetapi sepertinya juga kurang memuaskan dan terkesan terburu-buru. Setelah mencari beberapa restoran, akhirnya kami memutuskan ke Hokka-Hokka Bento. Ya, di Jepang juga ada (karena memang itu nama Jepang) Hokka-hokka bento. Ini bukan restoran, tetapi tetapi tempat membeli makanan dalam kotak yang tidak bisa dimakan ditempat. Karena itu maka namanya bento.13 tahun yang lalu, ketika malas untuk memasak saya biasa membeli makanan di tempat ini. Kadang ebi fried, chicken karaage atau beef steak. Masuk ke tempat itu, kami mulai memilih makanan. Dan luar biasa! Saya mendapatkan harga beef steak bento 600 yen! Dan itu berarti masih tetap sama dibanding dengan 13 tahun ketika saya meninggalkan Jepang.Bagaimana ini bisa terjadi??Kita tahu bahwa setiap tahun di Indonesia mengalami inflasi yang sangat tinggi. Sebagai alat ukur yang sederhana dengan menganut patokan perhitungan dinar, harga kambing untuk kurban setiap tahun mengalami kenaikan yang signifikan. Padahal kita tahu, yang kita beli adalah selalu kambing yang sama ukuran. Tetapi selalu seolah-olah harga kambing mengalami kenaikan. Demikian pula dengan harga kebutuhan pokok lainnya. Disini kita terjebak, bukan harga barang tersebut yang naik karena pada dasarnya nilai barang tersebut tidak berubah tetapi nilai rupiah yang menurunlah biang keladinya. Ini semua karena inflasi tadi! Jadi semakin lama karena kemampuan tukar rupiah semakin menurun sehingga 'seolah-olah' harga barang menjadi naik. Dan hal inilah yang hampir-hampir tidak terjadi di Jepang, sehingga harga makanan yang sama sejak 13 tahun hingga saat ini tetap. Bahkan untuk barang elektronik, karena memang disini adalah biangnya (baca:pembuatnya) maka untuk barang yang sama cenderung semakin lama semakin turun. Apalagi kalau kita menabung, saya yakin sudah banyak orang yang mulai 'ngeh' bahwa semakin lama uang ditabung bukan menjadi semakin meningkat nilainya tetapi menjadi turun. Jadi apa yang harus kita lakukan??
SW

1 komentar:

Kotak mengatakan...

Punya referensi gak yang jual Box Makanan hokben?

Posting Komentar