Nadya Misakiputri

Hari Rabu malam pekan lalu ketika akan mulai berkemas pulang saya menerima email dari alamat Athaya, putri saya yang sekarang kelas 2 SMP. Namun setelah saya perhatikan judul pesannya adalah “tugas ade”. Wah ini berarti bukan dari Athaya tapi dari adiknya, Nadya.

Nadya sekarang kelas 2 SD, kegiatan sehari-hari setelah pulang sekolah tentu saja bermain dan kadang mengikuti beberapa les. Yaitu enopi (matematika), renang dan robotic. Kok seperti anak laki? Ya, hobinya membaca dan matematika. Kesukaan ini sudah dia lakukan sejak dari TK. Selain itu sekarang hampir setiap hari dia sms minta ijin mau memakai komputer, yang hampir selalu pula saya jawab, “t-i-d-a-k!”. Tentu saja kecuali ketika hari libur. Saya tahu, kalau dia sudah asyik di depan komputer, 2 jampun tidak akan terasa. Bisa macam-macam yang dia lakukan, dari browsing internet, menggambar, menulis di ms-word atau bahkan membuat sesuatu di publisher (saya malah tidak tahu bagaimana menggunakan publisher!).
Nadya mengirim file tugas sekolahnya melalui email Athaya agar saya cetak, karena kebetulan saat ini printer di rumah sedang bermasalah. Setelah saya buka ternyata itu tugas PKN (Pendidikan Kewarganegaraan) sebanyak 2 halaman yang terdiri dari halaman judul dan halaman isi. Hhmm, ternyata dia disuruh menulis tentang masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang. Singkat sekali apa yang dia tulis, tapi saya agak terkejut juga dengan apa yang dia cita-citakan. Ya, Nadya ternyata sudah mempunyai mimpi. Mimpi yang saya yakin akan menjadi pegangan dia untuk selalu bersemangat dan melangkah ke arah yang jelas dan benar.

Inilah tulisan Nadya Misakiputri.

Masa Lalu

Saat aku masih kecil, aku pergi bersama keluarga. Aku pergi ke ICE WORLD. Disana dingin sekali. Sampai-sampai, saat aku di foto aku sampai tidak bisa berekspresi dengan baik, saking dinginnya. Disana aku bisa bermain berbagai wahana permainan yang seru. Tapi, aku tidak bisa berlama-lama bermain disana. Karena esok hari aku harus sekolah.

Saat Ini

Saat ini aku sekolah di SD Darussalam Cikunir. Yang terletak disebelah tol. Aku senang sekali sekolah di SD Darussalam karena sekalah nya sangat luas sekali. Dikelas aku suka bermain dengan Khalilah, Vania, Aulia, Ratu, Shabrina, Najla, Rasyel dan masih banyak lagi. Aku senang bisa memiliki banyak teman.

Masa yang akan datang

Aku bercita-cita sebagai Profesor. Aku mau saat menjadi Profesor aku bisa menemukan sesuatu yang belum pernah orang-orang temui. Semoga saja aku bisa menggapai cita-citaku sebagai professor.

Benar-benar singkat! Tapi mencermati keinginannya menjadi profesor yang ‘bisa menemukan sesuatu yang belum pernah orang-orang temui’ menunjukkan adanya keinginan untuk berkreasi. Keinginan untuk berkarya. Dan sejak sekarang saya harus mulai perlahan-lahan memberikan kesempatan pada Nadya untuk menjadi kreatif, memberikan kesempatan untuk bisa berpendapat dan berfikir dan tentu saja memberikan kesempatan untuk mencoba merealisasikan gagasan-gagasannya yang mungkin sederhana namun bisa jadi itu akan menjadi langkah awal untuk menuju cita-citanya sebagai ‘profesor’.

Banyak orang pandai di negeri ini, banyak pula orang sukses di negeri ini. Sudah banyak buku dan seminar membahas bagaimana mereka mencapai itu, dan salah satu benang merah dari apa yang mereka sampaikan – bahwa mereka mempunyai keinginan, mereka mempunyai mimpi akan apa yang hendak mereka capai!

Membiasakan anak-anak untuk berfikir tentang cita-citanya, tentang mimpinya adalah salah satu cara sederhana yang bisa kita lakukan. Biarkan mereka berimajinasi, berikan ruang pada mereka untuk berekspresi. Dan jika perlu, pancing mereka untuk bercerita tentang mimpi-mimpi yang ingin mereka capai.

Anak-anak mempunyai masa depan yang merupakan hak mereka. Tapi mereka belum tahu tentang hal itu hingga mereka dewasa. Tugas kita adalah mengawal mereka agar mereka bisa mempunyai pilihan, agar mereka mempunyai bekal ketika waktu untuk menentukan masa depan itu tiba. Bukan dengan menakut-nakuti, bukan pula dengan membatasi. Berikan kesempatan yang terbaik buat mereka...