Selasa, Februari 17, 2009

Perjalanan ke Tokyo











Hari ini (16 Peb) saya harus melakukan perjalanan yang cukup panjang, dari iyomishima ke tokyo.Melalui bantuan staf di kantor, tiket kereta bisa saya peroleh pagi hari diantar seorang agen travel di kota itu.Ada tiga lembar tiket. Yang pertama adalah tiket untuk naik kereta seharga 11050 yen. Tiket ini harus dibeli jika kita ingin naik kereta.Paling tidak kita bisa naik kereta 'donko' (kereta yang akan berhenti di setiap stasiun'). Jadi jika perjalanan hari ini saya menggunakan donko maka kemungkinan akan membutuhkan waktu seharian?Besok baru sampai? Tentu itu bukan pilihan. Tiket kedua adalah tiket agar boleh naik kereta cepat (belum yang sangat cepat atau super cepat!).Kemudian tiket ketiga adalah tiket untuk naik kereta super cepat (mereka bilang shinkansen = super express!) seharga 6470 yen.Total ongkos perjalanan ini 18250 yen (2 juta lebih untuk kurs sekarang).Jarak perjalanan 830 km. Pertama dari kota Iyomishima ke Okayama sejauh 87 km memakan waktu 80 menit menggunakan kereta Shiokaze no.22.Berikutnya saya memilih kereta shinkansen Nozomi no.94 yang berangkat jam 17:24, tiba di Tokyo jam 20:53. Sehingga perjalanan itu memakan waktu 209 menit.Jarak kedua kota itu 733 km. 733 km?? Jadi saya naik kereta dengan kecepatan rata-rata 3.5 km/menit atau 210 km per jam? Belum lagi kereta ini berhenti di beberapa stasiun, berarti kecepatan maksimalnya lebih dari itu?
Membayangkan hal tersebut adalah hal yang sangat luar biasa! Jakarta Surabaya tidak sampai 4 jam? Woow...Suasana di dalam kereta sangat nyaman, kalau tidak dibilang luar biasa nyaman.Bersih, pasti. Itu tidak perlu dibahas. Penerangan sangat cukup buat saya untuk menulis ini dengan tanpa gangguan.Fasilitas semua terawat dengan baik. Bahkan toiletpun sangat bersih. Lebih bersih daripada toilet umum di mal-mal di Jakarta. (Kecuali memang saat ini ada beberapa mal yang menjaga sekali kebersihan toiletnya).Sejak awal naik hingga saya menulis tulisan ini belum ada satupun sesuatu hal yang saya anggap sebagai cacat atau kerusakan dari fasilitas yang ada.Saat ini ada penjual makanan, ya penjual makanan, lewat. Layaknya di pesawat, mereka membawa kereta dorong berisikan banyak makanan dan minuman yang dijual.Tapi mereka bukan penjual liar. Mereka adalah karyawan sehingga jualan itu juga bagian dari pelayanan dalam kereta.Tidak perlu khawatir. Tidak akan ada pemaksaan ataupun kecurangan. Barang basi digoreng lagi...Bahkan meskipun tidak beli, mereka tetap memberikan senyum yang ramah dan sangat santun.Pakaian mereka yang orange kombinasi dengan putih sangat kontras dengan suasana di dalam kereta yang cenderung abu-abu agak biru.Saat ini waktu menunjukkan pukul 20:15. Kira-kira 40 menit lagi saya akan sampai di Tokyo. Dari situ saya harus melanjutkan perjalanan menggunakan kereta Yamanote Line. Yaitu kereta di dalam kota Tokyo yang jalurnya berputar-putar.Sehingga kalau kita tidak turun maka akan melewati kembali tempat dimana tadi kita naik. Dan itu tidak masalah.... (Silahkan berputar-putar sepuasnya!!).Tujuan stasiun Ikebukuro, karena saya sudah pesan hotel melalui internet di sekitar stasiun tersebut untuk 2 malam.
SW

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Waduh hebat banget keretanya...
tapi kalo soal nama kereta kayanya sam deh kaya di indonesia.
Di indonesia ada kerata yang lambat kaya kereta DONKO itu .
Namanya kereta KRD " Kereta Rel Doyok " DONKO ampir mirip lah dengan DOYOK ".
Kalau kereta super cepat di indonesia namanya SHING KAKANG PUSIENG " maksudnya pusieng nunggu jadwal keberangkatannya dan pelayanannya yg kurang teratur " .

Posting Komentar