Senin, Oktober 25, 2010

Sofian

Hari Minggu pekan lalu, pagi-pagi bersama keluarga kami meluncur ke arah puncak menuju taman safari. Tujuannya hanya satu, air terjun. Ya, dari hasil ngobrol-ngobrol ternyata anak-anak ingin bermain di air terjun. Dan kebetulan saya ingat ada air terjun yang mudah untuk dijangkau karena dari tempat parkir tidak begitu jauh.
Sampai di depan loket ternyata belum buka sehingga kami harus menunggu. Namun karena itu pula, kami menjadi yang pertama masuk ke taman safari. Untuk menuju air terjun kita tetap harus melalui rute kebun binatangnya, sehingga ongkos masuk yang tidak terlalu murah itu tetap setara dengan fasilitas yang kita peroleh. Setelah melalui jalur kebun binatang yang masih belum ada pengunjung kecuali para pekerja yang sedang bersih-bersih, kami melewati area parkir dan kemudian terus melewati area berbagai wahana hingga kami ikuti sampai di ujung jalur kendaraan. Dan tidak jauh dari situlah bisa kita temukan air terjun.
Turun dari kendaraan kami disambut sapaan ramah dari seorang petugas keamanan. Sofian, saya baca nama itu tertera di dada sebelah kanan. Dan pak Sofian ini menemani kami mendaki menuju air terjun, karena menurut beliau biasanya kalau masih sepi di sekitar air terjun masih sering berkumpul banyak kera. Dikhawatirkan nanti kami diganggu.
Sepanjang perjalanan kami banyak ngobrol, dan kemudian di perjalanan kembali ke parkiran kami berdua ngobrol banyak tentang mimpi. Atau kalau tidak bisa dikatakan, saya banyak berbicara tentang mimpi kepada pak Sofian....

Senin, Oktober 18, 2010

Oku Nobuyuki (3)

Melanjutkan apa yang sudah disampaikan Oku Nobuyuki (Oku-san) berturut-turut 2 minggu lalu, minggu ini Oku-san membahas hal-hal menarik terkait SMK berbasis bahasa Jepang yang patut kita dukung untuk segera direalisasikan. Oku-san jelaskan pula apa alasan dipilihnya beberapa jurusan yang akan diadakan di SMK tersebut. Dan ternyata sangat masuk akal serta penuh dengan perhitungan.
Selain itu ada pula tentang negara perdamaian dalam hati. Nah, apa pula ini?
Mari kita simak lanjutan paparan tentang orenoyume (mimpi saya) oleh Oku-san yang dilaksanakan pada tanggal 2 Okt 2010.

Senin, Oktober 11, 2010

Oku Nobuyuki (2)

Pekan ini kita bertemu kembali dengan Oku Nobuyuki (Oku-san), melanjutkan paparan tentang orenoyume (mimpi saya) pada sebuah diskusi yang dilaksanakan pada tanggal 2 Okt 2010. Minggu lalu Oku-san sudah menceritakan tentang mimpi dan bagaimana mimpi bisa kita wujudkan, tentang latar belakang hingga bisa berada di Indonesia, dan tentang berbagai hal. Bahkan pula Oku-san membahas pendapatnya mengenai negeri kita dan Pancasilanya.
Kali ini kita bisa lanjutkan pemikiran-pemikiran yang luar biasa dari Oku-san, semoga bisa menjadi inspirasi bagi kita semua.

Rabu, Oktober 06, 2010

Oku Nobuyuki (1)

Akhir pekan lalu tanggal 2 Okt 2010, saya hadir dalam sebuah diskusi rutin yang diselenggarakan oleh KAJI yaitu Komunitas Alumni Jepang di Indonesia (http://www.kaji.or.id/) , dimana pada kesempatan ini kami bisa mendengarkan paparan mimpi dari seorang Oku Nobuyuki (Oku-san). Oku-san dilahirkan di Jepang, kuliah di sana dan kemudian dalam kesempatan terkait aktifitasnya di bidang musik, Oku-san bisa datang ke Indonesia.
Dari ‘aktifitas yang tidak disengaja’ itu Oku-san menemukan sesuatu yang selama ini dicari-carinya, dan kemudian melanjutkan banyak aktifitas kehidupannya di Indonesia. Selain nama Jepang, Oku-san juga mempunyai nama Jawa. Sudah 20 tahun lebih tinggal di Indonesia, saat ini Oku-san bergerak di bidang konsultan managemen industri. Namun selain itu ternyata Oku-san mempunyai mimpi besar yang sangat luar biasa terutama bagi bangsa ini, bangsa Indonesia.
Paparan Oku-san kali ini berjudul ORENOYUME, sama dengan tema blog yang sedang anda baca. Tidak seperti biasanya format orenoyume dalam bentuk wawancara, untuk kali ini saya tampilkan apa adanya seperti paparan Oku-san dalam forum tersebut agar kita bisa merasakan ‘roh’ dari apa yang Oku-san ingin sampaikan. Mari kita simak paparan Oku Nobuyuki.